2.3 Sifat Bahasa Arbitrer

Sifat bahasa yang disebut "arbitrer" atau "arbitrariness" merujuk pada fakta bahwa hubungan antara kata (simbol bahasa) dan maknanya adalah konvensional atau acak. Artinya, tidak ada hubungan alami atau logis antara bunyi (suara atau tanda tulis) dari sebuah kata dan makna yang diwakilinya. Karakteristik ini membuat bahasa manusia berbeda dari sistem komunikasi yang digunakan oleh makhluk lain, seperti suara alamiah yang digunakan oleh hewan.

Contoh sifat arbitrer dalam bahasa adalah sebagai berikut:

  1. Kata "apple" (apel) dalam bahasa Inggris tidak memiliki kaitan langsung dengan buah apel itu sendiri. Tidak ada alasan alami mengapa kata tersebut harus digunakan untuk merujuk pada buah tersebut.

  2. Bahasa-bahasa yang berbeda dapat menggunakan kata yang berbeda untuk merujuk pada objek yang sama. Misalnya, kata untuk "air" adalah "water" dalam bahasa Inggris, "eau" dalam bahasa Prancis, "agua" dalam bahasa Spanyol, dan seterusnya. Tidak ada alasan intrinsik mengapa kata-kata ini harus berbeda antara bahasa-bahasa tersebut.

  3. Sifat arbitrer juga muncul dalam tanda tulis atau tulisan. Simbol-simbol yang digunakan dalam alfabet atau aksara dalam bahasa tertentu tidak memiliki kaitan langsung dengan makna kata atau frasa yang mereka wakili. Sebagai contoh, huruf "A" tidak secara alami mengandung makna apa pun, tetapi dalam bahasa Inggris, kita menggunakannya untuk membentuk kata-kata seperti "apple" atau "animal."

Sifat arbitrer bahasa adalah salah satu aspek yang membuat bahasa manusia sangat fleksibel dan kreatif. Ini juga memungkinkan bahasa untuk berkembang dan berubah seiring waktu dan budaya, karena tidak ada keterikatan yang kaku antara simbol dan makna. Meskipun begitu, sifat arbitrer juga membuat bahasa menjadi hal yang rumit dan memerlukan pembelajaran yang intensif untuk memahami dan menggunakan bahasa dengan benar.


Last modified: Tuesday, 14 November 2023, 2:52 PM