Uraian Materi
Perkembangan peserta didik adalah salah satu pokok bahasan utama dalam psikologi pendidikan. Proses perkembangan ini mencakup berbagai aspek, termasuk perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan moral, yang semuanya saling berhubungan dalam membentuk kepribadian dan perilaku siswa. Pemahaman yang mendalam tentang perkembangan peserta didik sangat penting bagi pendidik dan orang tua, karena perkembangan ini mempengaruhi cara siswa belajar, berinteraksi dengan lingkungan, serta merespons tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Konsep perkembangan
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (Maturation) yang berlangsung secara sitematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (Rohaniah). Menurut Reni Akbar Hawadi, perkembangan secara luas menunjuk pada secara keseluruhan proses perubahan dan potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan cirri-ciri yang baru.dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.
Perkembangan masa hidup memiliki 2 macam perspektif atau pandangan. Pertama, pendekatan tradisional (traditional approach) adalah pendekatan yang menekankan perkembangan pada perubahan ekstrim dari lahir hingga masa remaja saja. Sedangkan yang kedua, pendekatan masa hidup (the life-span approach) adalah pendekatan yang menekankan pada perubahan perkembangan terjadi selama masa hidup manusia. Menurut pakar perkembangan masa hidup, Paul Baltes, perspektrif perkembangan masa hidup (life-span perspective) mencakup tujuh kandungan dasar yaitu: Perkembangan bersifat seumur hidup, multidimensional, multidireksional, plastis, melekat secara kesejarahan, multidisiplin, dan kontekstual. Berikut adalah penjelasan dari setiap kandungan tersebut.
- Perkembangan bersifat seumur hidup. Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup. Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Sehingga selama proses bertambahnya usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus berjalan.
- Perkembangan bersifat multidimensional. Perkembangan terdiri atas dimensi biologis, kognitif, dan sosial. Dimensi inilah yang dikaji dalam setiap periode perkembangan manusia. Bahkan dalam satu dimensi semacam intelegensi, terdapat banyak komponen, seperti intelegensi abstrak, intelegensi nonverbal, intelegensi sosial, dan lain-lain
- Perkembangan bersifat multidireksional. Beberapa dimensi atau komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam masa pertumbuhan, sementara dimensi lainnya menurun. Misalnya, orang dewasa akan lebih arif dalam berpikir mengingat pengalaman yang banyak, tetapi disisi lain ia merasa mudah lelah jika malakukan pekerjaan berat.
- Perkembangan bersifat lentur (plastic). Bergantung pada kondisi kehidupan individu, perkembangan terjadi melalui banyak cara yang berbeda. Sehingga manusia satu dan lainnya belum tentu memiliki proses perkembangan yang sama. Misalnya, kemampuan penalaran orang dewasa dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan orang dewasa lainnya melalui pengalaman pribadi.
- Perkembangan melekat secara kesejarahan. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor sejarah dimana individu hidup. Seorang berusia 40 tahun mengalami depresi berat akibat perang dunia pertama, akan berbeda dengan seorang berusia 40 tahun mengalami depresi pada waktu sekarang ini.
- Perkembangan dipelajari oleh berbagai multidiplin. Para pakar psikologi, sosiologi, antropologi, neurosains, dan peneliti kesehatan semuanya mempelajari perkembangan manusia dan berbagi persoalan untuk membuka misteri perkembangan masa hidup manusia.
- Perkembangan bersifat kontekstual. Perkembangan manusia mengikuti konteks yang meliputi linkungan, sosial, kebudayaan, dan lain-lain. Sehingga individu dilihat sebagai makhluk yang sedang berubah di dalam dunia yang sedang berubah.
Dengan mempelajari perkembangan masa hidup atau psikologi perkembangan, maka kita akan menemukan informasi tentang siapa kita, bagaiamana kita dapat seperti ini dan kemana masa depan akan membawa kita.
- Tahap-tahap perkembangan
- Periode prenatal, periode paling awal, dimulai sejak proses konsepsi, anak dalam kandungan, sampai anak tersebut lahir. Dalam periode ini, gizi ibu sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berpengaruh pada perkembangan anak.
- Masa bayi, periode ini adalah masa sejak lahir sampai dengan bayi berusia sekitar 2 tahun. Masa bayi adalah masa ketika seseorang sangat bergantung pada orang tua atau pengasuhnya. Dalam periode ini, banyak aspek yang mulai berkembang, termasuk kemampuan bahasa, koordinasi gerakan tubuh, kemampuan belajar melalui meniru orang lain, dan sebagainya.
- Masa kanak-kanak awal, masa ini sering disebut juga dengan masa usia dini karena anak-anak usia ini sudah mulai memasuki pendidikan anak usia dini atau prasekolah. Pada tahap ini, anak-anak mulai belajar untuk mandiri dan mengembangkan kemampuan persiapan masuk sekolah. Mereka juga mulai bermain bersama teman-teman sebaya. Biasanya, pada usia 6 atau 7 tahun saat mereka masuk SD, masa kanak-kanak awal ini mulai berakhir.
- Masa kanak-kanak disebut juga usia kanak-kanak madya atau lanjut. Pada periode ini, biasanya anak-anak duduk di sekolah dasar. Mereka mulai menguasai keterampilanketerampilan akademik dasar, misalnya membaca, menulis, dan berhitung. Mereka juga mulai memasuki lingkungan sosial yang lebih besar serta budaya yang berbeda dengan budaya keluarga mereka.
- Masa remaja, masa remaja adalah masa transisi dari usia anak-anak menuju dewasa. Biasanya anak-anak usia 10—12 tahun memasuki periode ini dan berakhir pada usia sekitar 18—21 tahun. Masa remaja dimulai dengan perubahan fisik yang cepat dan nyata, misalnya perubahan tinggi dan berat badan, bentuk tubuh, serta perkembangan fisiologi sesuai dengan jenis kelamin yang dipengaruhi hormon dan genetika. Pada tahap remaja ini, kebutuhan untuk menjadi individu yang independen (mandiri, merdeka) dan pembentukan identitas adalah bagian penting dalam perkembangan individu.
- Periode dewasa awal, periode ini ada pada rentang usia 20-an sampai 30-an tahun. Ini adalah masa ketika individu mulai mandiri secara finansial, mulai mengembangkan kariernya, mencari pasangan hidup, dan memulai keluarga.
- Periode dewasa madya, individu usia 40-an sampai dengan 60-an tahun berada dalam periode ini. Perkembangan terkait dengan kemampuan bertanggung jawab dan keterlibatan sosial mencapai kematangannya pada periode ini.
- Periode lansia (dewasa akhir) Periode ini dimulai seseorang yang berusia sekitar 60 atau 70 tahun hingga akhir hayatnya. Periode ini biasanya seseorang mulai menelaah kembali jalan hidupnya, menyesuaikan diri dengan kondisi dan peran sosialnya, serta mengalami kemunduran kekuatan fisik yang nyata.
- Tugas-tugas perkembangan
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
Masa bayi dan anak-anak
a) Belajar berjalan
b) Belajar mekan makanan padat
c) Belajar berbicara
d) Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e) Mencapai stabilitas fisiologik
f) Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
g) Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
h) Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati
Masa Anak Sekolah
a) Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
b) Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh
c) Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
d) Belajar peranan jenis kelamin
e) Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
f) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
g) Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
h) Belajar membebaskan ketergantungan diri
i) Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
Masa Remaja
a) Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
b) Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
c) Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
d) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
e) Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
f) Perkembangan skala nilai
g) Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat
h) Persiapan mandiri secara ekonomi
i) Pemilihan dan latihan jabatan
j) Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
Masa Dewasa Awal
a) Mulai bekerja
b) Memilih pasangan hidup
c) Belajar hidup dengan suami/istri
d) Mulai membentuk keluarga
e) Mengasuh anak
f) Mengelola/mengemudikan rumah tangga
g) Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara
h) Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
a) Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
b) Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
c) Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
d) Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
e) Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa
f) Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas-tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.