Uraian Materi

1)  Konsep Kepribadian

Secara bahasa, kepribadian/personality berasal dari kata persona yang artinya topeng yaitu alat untuk menyembunyikan identitas diri. Bangsa Romawi mengartikan persona adalah “bagaimana seseorang tampak pada orang lain”, jadi bukan diri yang sebenarnya. Dalam bahasa Inggris, pribadi yang merupakan terjemahan dari person diartikan manusia sebagai perseorangan, diri manusia atau diri sendiri.

Secara filosofis, kepribadian merupakan “penampakan sang aku” dalam bentuk perilaku tertentu”, sehingga muncul gagasan umum yang mengartikan kepribadian adalah kesan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang diperoleh dari apa yang dipikirkan, dirasakan, dan diperbuat yang terungkap melalui perilaku.

Uraian mengenai definisi kepribadian yang paling lengkap adalah menurut G.W. Allport dalam buku Child Development yang karangan Elizabeth Hurlock, mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi/susunan dinamis dari sistem psikofisik dalam diri ondividu yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan. Chambers menyatakan bahwa kepribadian adalah hal yang aneh yang tidak bias diperhitungkan jika berbicara tentang diri sendiri akan kelihatan berbeda dengan setiap orang. Djaali mneyimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu proses dinamis di dalam diri yang terus menerus dilakukan terhadap fisik dan mental, sehingga terbentuk pola diri yang unik atau khas pada setiap orang terhadap lingkungan.

Beberapa definisi lain tentang kepribadian adalah sebagai berikut:

  1. Kepribadian adalah nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan (Hilgard dan Marquis).
  2. Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman (Stern)
  3. Kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu situasi (Pervin).
  4. Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak merubah lintas waktu dan situasi (phares).

Para ahli kepribadian membuat definisi sendiri-sendiri sesuai dengan paradigma yang mereka yakini dan fokus analisis dari teori yang mereka kembangkan.

2)  Konsep Aku

Pengertian konsep AKU

Merencanakan konsep masa depan dengan konsep “AKU” adalah bagaimana Anda mewujudkan sebuah keinginan dengan memperhatikan kesinambungan dan keselarasan antara, AMBISI, KENYATAAN DAN USAHA.

A (Ambisi)= Cita-Cita

K (Kenyataan)=Kelebihan dan kekurangan jadi faktor pendukung dan penghambat

U (Usaha)=Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai ambisi atau keinginan.

Hubungam antara cita-cita dengan konsep “AKU”

Tiada keberhasilan tanpa persiapan yang matang, untuk mencapai keberhasilan diperlukan perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat. Setelah anda pahami semua potensi yang ada, baik secara fisik dan psikis, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, maka anda dapat membuat sebuah rencana yang matang.

Contoh

Cika adalah siswi kelas 2 SD dengan memiliki cita-cita ingin menjadi seorang dokter.

  1. Faktor Pendukung: Memiliki teman-teman yang mempunyai ambisi yang sama.
  2. Faktor Penghambat: Orang tua tidak mendukung karena kondisi ekonomi orangtua menengah kebawah, serta orangtua lebih setuju untuk menjadi guru.
  3. Usaha: rajin belajar agar dapat mendapatkan beasiswa setiap jenjang pendidikannya, rajin menabung.

3)  Tipologi Kepribadian

Rustam (2016) mendefinisikan tipologi sebagai pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-yipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, seperti karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominan nilai-nilai budaya daln lain sabagainya. Tipe-tipe keribadian manusia menurut Jung adalah sebagai berikut:

  1. Introvert

Tipe kepribadian individu yang minatnya lebih mengarah ke dalam pikiran dan pengalaman sendiri. Introvert bersifat tertutup, suka memikirkan diri sendiri, tidak terpengatuh oleh pujian, banyak fantasi, tidak tahan kritik, mudah tersinggung, menahan ekspresi emosinya, sukar bergaul, sukar dimengerti orang lain, suka membesar-besarkan kesalahannya serta analisis dan kritik diri sendiri menjadi buah pikirannya.

  1. Ekstrovert

Tipe kepribadian yang tindakannya dipengaruhi dunia luar. Ekstrovert bersifat terbuka, lindah dalam pergaulan, riang, ramah, mudah berhubungan dengan orang lain, melihat realitas dan keharusan, kebal terhadap kritik, ekspresi emosinya spontan, tidak begitu merasakan kegagalan, serta tidak banyak mengadakan analisis dan kritik diri sendiri.

C. Ambivert

Tipe kepribadian seseorang yang memiliki kedua tipe dasar sehingga sulit untuk memasukkan ke dalam salah satu tipe.

4. Kesehatan Mental

Kesehatan mental bukan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri tetapi berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain seperti psikologi, studi anak, pendidikan, ilmu kedokteran, sosiologi dan disiplin ilmu yang lain. Zakiah Daradjat (1987) mendefinisikan kesehatan mental dalam empat rumusan, yaitu: (1) terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose); (2) kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri; (3) pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat, dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa; (4) terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi masalah-masalah yang biasa terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah suatu kondisi dimana kepribadian, emosional, intelektual, dan fisik seseorang dapat berfungsi secara optimal, dapat beradaptasi terhadap tuntutan lingkungan, menjalankan kapasitasnya selaras dengan lingkungannya, merasa nyaman dengan diri sendiri, menemukan penyesuaian diri yang baik terhadap terhadap tuntutan social dalam budayanya, dapat menerima kekurangan atau kelemahannya serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.

Menurut Kartono (1989) orang yang memiliki mental sehat ditandai dengan sifat-sifat yang khas, diantaranya mempunyai kemampuan untuk bertindak secara efisien, memiliki tujuan hidup yang jelas serta konsep diri yang sehat, memiliki regulasi diri dan integrasi kepribadian, dan batinnya selalu tenang. Sedangkan menurut Marie Jahoda (1987), orang yang mentalnya sehat memiliki karakter sebagai berikut:

  1. Sikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri
  2. Pertumbuhan, perkembangan, dan perwujudan diri yang baik
  3. Integrasi diri yang neliputi keseimbangan mental, kesatuan pandangan, dan tahan terhadap tekanan-tekanan yang terjadi.
  4. Otonomi diri yang mencakup unsur-unsur pengatur kelakuan dari dalam.
  5. Persepsi mengenai realitas serta memiliki empati dan kepekaan social.
  6. Kemampuan untukmenguasai lingkungan dan berintegrasi dengan lingkungan secara baik.

Kesehatan mental juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti faktor psikologis, biologis, interaksi sosial, keluarga, dan sekolah. 

Last modified: Thursday, 24 October 2024, 2:10 PM