Uraian Materi

Pada Bab ini membahas mengenai bagaimana guru terdahulu dalam pola pengajaran, memberikan bentuk evaluasi seperti apa, kemudian dibandingan dengan guru masa sekarang, bagaimana pengelolaan pembelajarannya serta guru yang mendatang dengan menggunakan metode yang lebih interaktif untuk siswa, membeikan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan teknologi.

1) Arti guru dahulu, sekarang dan mendatang

Peran guru telah berevolusi dari sekadar penyampai informasi menjadi fasilitator, pembimbing, dan desainer pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan. Perubahan ini mencerminkan kebutuhan akan pendekatan pendidikan yang lebih fleksibel, interaktif, dan berorientasi pada siswa, seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan dunia yang terus berubah(Champlin, 2006).

  1. Arti Guru Dahulu

Guru dahulu memiliki sumber pengetahuan yaitu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Mereka bertugas untuk mentransfer informasi dan fakta kepada siswa melalui metode pengajaran langsung. Memiliki otoritas dan disiplin yaitu  guru dihormati dan memiliki otoritas penuh di dalam kelas. Disiplin dan kepatuhan adalah nilai-nilai utama yang ditekankan. Memiliki pendidikan satu arah yaitu proses pembelajaran lebih bersifat satu arah, di mana guru memberikan informasi dan siswa menerima serta menghafal. Fokus pengajaran guru terdahulu menghafal fakta seperti penekanan lebih pada penghafalan fakta dan data, dengan sedikit penekanan pada pemahaman konsep atau keterampilan berpikir kritis. Memiliki kurikulum lebih bersifat tetap dan tidak banyak mengalami perubahan, mengikuti pola yang sudah ditetapkan oleh sistem pendidikan(Kurniawan & Setiyowati, 2021).

Peran guru tradisional ini mencerminkan paradigma lama di mana proses pendidikan masih terpusat pada guru, dengan pembelajaran yang berorientasi pada hasil ujian dan hafalan semata.

  1. Arti Guru sekarang

Pengertian guru sekarang dianggap sebagai guru yang memiliki pola pengajaran lebih modern, diantaranya yaitu menjadi Fasilitator Pembelajaran, yaitu  Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan informasi dan mempelajari cara belajar secara mandiri. Menjadi Pembimbing dan Mentor yaitu  Guru juga menjadi pembimbing yang membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Guru yang Kolaboratif yaitu Interaksi antara guru dan siswa lebih bersifat kolaboratif, dengan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan berpusat pada siswa. Fokus pengajaran guru sekarang yaitu akan berfokus pada pengajaran pembelajaran. Keterampilan Abad 21 akan Fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan abad ke-21, seperti literasi digital, kolaborasi, dan komunikasi. Pembelajaran Berbasis Proyek yakni Metode pembelajaran berbasis proyek dan inkuiri menjadi lebih umum, memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman dan eksplorasi. Dengan peran yang lebih dinamis ini, guru masa kini menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang relevan, interaktif, dan bermakna bagi siswa, serta membantu mereka siap menghadapi masa depan(Sarwono, 2012).

  1. Arti Guru Mendatang

Pengertian guru mendatang dianggap sebagai guru yang mmemiliki pola pengajaran untuk masa depan, diantaranya, desainer pembelajaran yaitu guru akan berperan sebagai desainer pembelajaran yang merancang pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan sesuai dengan kebutuhan serta minat individu siswa. Mediator teknologi yaitu guru akan lebih banyak menggunakan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar, seperti penggunaan ai, vr, dan ar dalam pembelajaran. Pembina pembelajaran seumur hidup yaitu guru akan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar seumur hidup, mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan. Pembelajaran personalisasi yaitu menggunakan data dan analitik untuk menciptakan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemajuan masing-masing siswa. Keterampilan adaptif yaitu fokus pada pengembangan keterampilan yang memungkinkan siswa untuk beradaptasi dengan perubahan cepat di dunia kerja dan masyarakat. Pembelajaran global yaitu mengintegrasikan perspektif global dalam kurikulum, memungkinkan siswa untuk memahami dan berpartisipasi dalam komunitas global (Abin Syamsuddin Makmun, 2012).

2) Karakteristik kepribadian guru

  1. Pengertian Karakteristik Kepribadian Guru

karakteristik kepribadian adalah ciri-ciri perilaku psikofisik atau rohani jasmani yang kompleks dari individu, sehingga tampak dalam tingkah lakunya yang khas. Demikian pula halnya dengan guru sebagai individu, memiliki sejumlah ciri-ciri sifat yang khas (Muhamad Irham, 2017).

  • Kompetensi Guru, bahwa guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.

Di antara kriteria-kriteria kompetensi guru yang harus dimiliki meliputi

ü Kompetensi kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan intelektual;

ü Kompetensi afektif, yaitu kompetensi atau kemampuan bidang sikap, menghargai pekerjaan dan sikap dalam menghargai hal-hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya;

ü Kompetensi psikomotorik, yaitu kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau berperilaku.

  • Standar Kopetensi Guru

ü Kompetensi paedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

ü Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya.

ü Kompetensi Sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

ü Kompetensi Profesional, merupakan kemampuan penguasaan materi, pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Kepribadian Guru

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian itu dapat dibagi sebagai berikut(Jeanne Ellis Ormrod, Eric M. Anderman, 2019):

  • Faktor biologis, yaitu faktor yang berhubungan dengan jasmani, atau sering kali pula disebut faktor biologis. Faktor ini berasal dari keturunan atau pembawaan yang dibawa sejak lahir, yang mempunyai peran pada beberapa unsur kepribadian dan mempengaruhi tingkah laku seseorang;
  • Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat, yakni manusia-manusia lain di sekitar individu yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. Termasuk ke dalam faktor sosial ini adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku di dalam masyarakat;
  • Faktor kebudayaan. Sebenarnya faktor kebudayaan itu termasuk faktor sosial, karena faktor sosial tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana anak dibesarkan.

3) Kompetensi profesionalisme guru

  1. Ruang lingkup kompetensi profesionaliasme guru (Choiron, 2010)

Adapun ruang lingkup kompetensi profesional sebagai berikut

  • Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya;
  • Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik;
  • Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya;
  • Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi;
  • Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan;
  • Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran;
  • Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik;
  • Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
  1. Kewajiban seorang guru profesional

Kewajiban seorang guru profesional dituntut untuk :

  • Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pempelajaran
  • Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
  • Bertindak objektif dan tidak skriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang pengetahuan, teknologi dan seni;
  • Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
  • Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa (Utami Pratiwi, 2020)

4) Hubungan guru dengan proses mengajar belajar

Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Dalam pembelajaran ada kegiatan yang integral antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi yakni hubungan antara guru dengan para siswa dalam suasana yang bersifat pengajaran.

a) Perencanaan Pengajaran, perencanaan pengajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pengajaran, penggunaan materi, pengajaran, penggunaan pendekatan, metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu lokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada umumnya perencanaan pembelajaran mencakup :

  • Penyusunan perangkat pembelajaran (Silabus, Prota, Promes, RPP)
  • Evaluasi hasil belajar/penilaian (teknik tes dan teknik nontes)

b) Pelaksanaan Pembelajaran

Proses belajar mengajar yang selayaknya berpegang pada apa yang tertuang pada perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembelajaran.

  • prinsip-prinsip pengajaran dalam perencanan pengajaran yaitu: (1) prinsip perkembangan, (2) prinsip perbedaan individu, (3) minat dan kebutuhan anak, dan (4) aspek motivasi dalam perencanaan pengajaran.

c) Pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas yaitu kemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas guna mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan adalah tuntutan bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas. Kemampuan guru dalam memupuk kerja sama dan disiplin siswa dapat diketahui melalui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran, dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa diketahui melalui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses pembelajaran, dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa. Kemampuan lainnya dalam pengelolaan kelas adalah pengaturan ruang/setting tempat duduk siswa yang dilakukan pergantian, tujuannya memberikan kesempatan belajar secara merata kepada siswa(Ali & Asrori, 2011).

d) Penggunaan media dan sumber belajar

Media bermanfaat sebagai sarana pengajaran yang dipergunakam guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar mudah dipahami dan diserap oleh siswa, selain itu juga bermanfaat untuk mempertinggi mutu kegiatan balajar mengajar.

Penerapan media pengajaran bukan hanya sebagai alat bantu bagi seorang guru dalam menyampaikan pelajaran, melainkan sebagai alat penyalur pesan bagi seorang guru kepada siswanya, jadi media pengajaran bukan hanya membantu guru melainkan juga merupakan upaya untuk membantu siswa dalam belajar.

Last modified: Friday, 8 November 2024, 1:46 PM