3.5 Faktor-faktor Utama Penentu Ketahanan Pangan

Memang sangat ironis melihat kenyataan bahwa Indonesia sebagai sebuah negara agraris besar mengalami masalah ketahanan pangan. Menurut Suyadi (2008), Indonesia saat itu mengalami 2 bentuk krisis pangan, yakni krisis pangan secara berkala dan kronis. Pertama, krisis pangan berkala terjadi karena, misalnya, adanya bencana alam, konflik sosial, fluktuasi harga, dll. Sedangkan jenis krisis pangan kedua adalah krisis yang terjadi secara berulang-ulang dan terus-menerus. Krisis ini ditengarai adanya akses terbatas terhadap persediaan pangan disertai harga pangan yang melambung tinggi.


Untuk memahami kenapa krisis pangan, perlu diketahui terlebih dahulu apa saja faktor-faktor determinan utama ketahanan pangan. Menurut Yustika (2008), dalam kaitan dengan ketahanan pangan, pembicaraan harus dikaitkan dengan masalah pembangunan pedesaan dan sektor pertanian.


Kelembagaan di pedesaan setidaknya dipengaruhi oleh tiga pilar, yaitu:

1.      kelembagaan penguasaan tanah,

2.      kelembagaan hubungan kerja, dan

3.      kelembagaan perkreditan.


Pandangan di atas tidak salah, namun bisa dikembangkan, yakni bahwa ketahanan pangan sangat ditentukan tidak hanya oleh tiga pilar tersebut namun oleh sejumlah faktor berikut:

1.      lahan (atau penguasaan tanah),

2.      infrastruktur,

3.      teknologi, keahlian dan wawasan (SDM),

4.      energi,

5.      dana/modal (aspek perkreditan),

6.      lingkungan fisik/iklim,

7.      relasi kerja,

8.      ketersediaan input lainnya.

Last modified: Thursday, 30 July 2020, 11:07 AM