M12.2 Building Trust dan Relasi Sosial dalam Komunitas

Pengertian:

Secara etimologi, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama (Cahyono, 2020). Sementara secara terminologis, komunikasi berarti proses menyampaikan sesuatu dari seseorang kepada orang lain (Cahyono, 2020). Dalam konteks hubungan antar manusia, komunikasi melibatkan dua pihak atau lebih yang berbeda. Di sisi lain, Moor (1993, dalam Awi, Mewengkang, & Golung, 2016) menyampaikan bahwa komunikasi adalah proses menyampaikan pemahaman antar individu sehingga sampai pada pemahaman tertentu. Dan masih banyak lagi berbagai sumber yang mengemukakan tentang konsep komunikasi. Dari berbagai pengertian yang disampaikan di atas, dapat disimpukan bahwa komunikasi merupakan proses interaksi antara manusia untuk mendapatkan satu pemahaman tentang suatu hal.

 

Selain kemampuan menyampaikan sesuatu, unsur penting lainnya dari komunikasi adalah mendengarkan. Tidak banyak orang yang memiliki kemampuan mendengarkan yang baik. Bukan hanya bisa mendengar, tetapi mendengarkan. Kecenderungan manusia adalah ingin didengarkan, padahal untuk bisa menyampaikan sesuatu, manusia membutuhkan informasi. Salah satu cara untuk memperoleh informasi adalah dengan mendengarkan. Terlebih ketika bekerja di dalam tim, dengarkan pendapat yang disampaikan oleh anggota tim lainnya. Boleh jadi apa yang mereka sampaikan adalah sesuatu yang belum kita ketahui. Atau, meski sudah kita ketahui, barangkali, mereka menyampaikan dari sudut pandang yang berbeda. Perhatikan baik-baik saat orang lain menyampaikan sesuatu sehingga kita bisa memahami maksud mereka, dan bisa bertanya kembali jika ada yang kurang dimengerti.

 

Building Trust dan Relasi Sosial dalam Komunitas

Menurut mindtools.com (2012) sebuah tim tanpa rasa saling pecaya bukanlah sebenar-benarnya tim. Mereka hanya akan bekerja menyelesaikan tugas yang telah diberikan tanpa ada hubungan yang baik satu sama lain. Ketegangan dan ketidaksepakatan mungkin akan sering muncul seiring rasa tidak percaya yang ada antar anggota tim. Padahal, dengan saling mempercayai, inovasi, kolaborasi, dan berpikir kreatif akan lebih sering terjadi karena anggotanya percaya bahwa mereka memiliki kapasitas dan tujuan yang sama. Tanpa rasa percaya, anggota tim hanya akan melindungi kepentingannya masing-masing, alih-alih mewujudkan kepentingan tim.

 

Beberapa strategi untuk membangun kepercayaan:

  1. Lakukan dengan contoh;
  2. Komunikasi;
  3. Ketahui Setiap Orang secara Personal;
  4. Hindari Saling Menyalahkan;
  5. Hindari Terbentuknya Kelompok-Kelompok Kecil dalam Tim;
  6. Diskusikan Ketidakpercayan.

 

Menurut Haslam (1994), untuk dapat membangun relasi sosial yang baik, diperlukan adanya pehamaman yang baik tentang formasi sosial dan budaya antar pihak yang terkait di mana relasi sosial tersebut terjalin. dalam kontek kerja Pejuang Muda, maka relasi sosial ini akan terjalin antar sesama anggota tim, dan dengan berbagai pemangku kepentingan. Pejuang Muda perlu memahami kondisi sosial dan budaya di tempat mereka ditugaskan sehingga pekerjaan yang dilaksanakan tidak bertentangan dengan kondisi sosial budaya setempat yang mungkin berujung pada konflik. Selain itu, Pejuang Muda juga perlu menyampaikan maksud dan tujuan program yang mereka laksanakan kepada stakeholders terkait sehingga tumbuh pemahaman di antara semua pihak. Keahlian komunikasi yang memadai akan sangat membantu tersampaikannya maksud dan tujuan tersebut.

Last modified: Wednesday, 27 October 2021, 8:57 AM