M12.4 Komunikasi inklusif: interaksi dengan disabilitas

Komunikasi inklusif: interaksi dengan disabilitas
Penyandang Disabilitas merupakan salah satu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan merupakan bagian dari kelompok marjinal. Tidak menutup kemungkinan ketika di lapangan, Pejuang Muda akan bertemu dan berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Jika tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara berkomunikasi dengan penyandang disabilitas tanpa membuat mereka merasa direndahkan, maka bisa jadi menghambat pelaksanaan tugas.

Dalam kehidupan sehari-hari, penyandang disabilitas cenderung menghadapi banyak hambatan, khususnya dalam hal komunikasi. Sebagian besar masyarakat merasa tidak memahami bagaimana cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas sehingga ketika bertemu, masyarakat cenderung menghindar karena khawatir salah bicara atau berperilaku. Hal ini tidak hanya terjadi di daerah pelosok di mana penyandang disabilitas memiliki akses yang terbatas dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah, tetapi juga di kota-kota besar terhadap penyandang disabilitas yang memiliki tingkat sosial-ekonomi yang tinggi sekalipun. Untuk itu diperlukan kemampuan komunikasi dan pemahaman yang mencukupi terkait penyandang disabilitas.

Strategi berkomunikasi dengan penyandang disabilitas:

  1. Gunakan nada yang normal dan biasa, jangan dikencangkan volumenya kecuali diminta
  2. Sopan dan sabar, tidak tergesa-gesa dalam berkomunikasi
  3. Bicara langsung ke orangnya, jangan melalui perantara atau orang lain (ini yang biasanya terjadi)
  4. Jangan pura-pura mengerti jika memang tidak mengerti. Sampaikan jika kesulitan memahami. Coba tanyakan pertanyaan ya dan tidak. (Khususnya jika berinteraksi dengan tuli atau penyandang disabilitas intelektual).
  5. Gunakan kata-kata yang bisa dimengerti lawan bicara, gunakan kata-kata lain yang mungkin bisa dimengerti.
  6. Tawarkan bantuan jika kelihatannya dibutuhkan, tetapi jangan memaksa membantu jika mereka tidak ingin dibantu.
  7. Hindari mengatakan sesuatu yang seolah-olah penyandang disabilitas tersebut adalah manusia luar biasa.
  8. Santai saja, karena setiap orang juga pernah salah, yang penting minta maaf.

Communicating with people with disabilities: Talk to Me Please

Communicating with people with disabilities: Ask Me First

Last modified: Wednesday, 27 October 2021, 9:01 AM