Sumber Daya Manusia di Era 4.0
Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 di mana teknologi informasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Segala sesuatu menjadi tak terbatas dan dapat diakses dari mana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Interaksi manusia tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, karena teknologi digital dan internet yang berkembang secara masif menopang hubungan dan pergerakan antar manusia. Dengan begitu pesatnya perkembangan teknologi, setiap individu dituntut untuk dapat menggali potensinya sesuai dengan kebutuhan jaman. Tetapi akses yang tak terbatas ini seyogyanya disikapi dengan sikap skeptis dan kritis, atau selalu mempertanyakan. Penerimaan begitu saja atas segala yang terjadi di dunia akan menjadikan kita sebagai manusia yang tidak punya kendali atas diri sendiri dan lingkungan.
Era 4.0 ini tentunya berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis dan perkembangan karakter individunya. Kemampuan memanfaatkan teknologi dan informasi seolah menjadi sistem seleksi yang mengandaskan mereka yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. Dengan begitu, satu kualitas penting yang dituntut dari SDM pada era 4.0 ini adalah kemampuan menguasai teknologi digital dan mengakses internet. Selain itu, individu semakin dituntut untuk memahami berbagai informasi yang disampaikan melalui kanal-kanal yang berbeda dalam bentuk yang berbeda pula, seperti podcast, infografis, video blogging (vlog), dan sebagainya.
Informasi yang telah dimungkinkan untuk diakses dari mana saja, kapan saja, oleh siapa saja ini menyebabkan individu semakin haus akan informasi. Yang menjadi kelemahan adalah ketika era 4.0 memberi kemungkinan bagi individu untuk terkoneksi secara jarak jauh, tetapi justru memberi jarak bagi mereka yang sebenarnya secara fisik berdekatan. Hal ini disebabkan oleh terlalu masifnya informasi yang dapat diakses sehingga seringkali manusia terlalu fokus terhadap informasi tersebut dan mengabaikan lingkungan sekitar. Sehingga penting juga untuk tetap menjaga hubungan komunikasi yang baik dengan mereka yang berdekatan secara fisik, sehingga sumber daya manusia era 4.0 tidak lantas gagap apabila harus bertatap muka dengan individu lainnya.