ANATOMI TULANG

Struktur Tulang Panjang
Tulang panjang memiliki dua daerah utama: diafisis dan epifisis. Diafrisis adalah batang berongga, tubular yang membentang antara ujung proksimal dan distal tulang. Di dalam diafisis adalah rongga meduler, yang diisi dengan sumsum tulang kuning pada orang dewasa. Dinding luar diafisis (korteks, tulang kortikal) terdiri dari tulang padat dan keras, suatu bentuk jaringan tulang.


Gambar 1. Struktur Tulang Panjang


Bagian yang lebih luas di setiap ujung tulang disebut epifisis (jamak = epifisis), yang diisi secara internal dengan tulang kenyal, jenis lain dari jaringan tulang. Sumsum tulang merah mengisi ruang di antara tulang sepon di beberapa tulang panjang. Setiap epifisis bertemu dengan diafisis pada metafisis. Selama pertumbuhan, metafisis berisi lempeng epifisis, tempat perpanjangan tulang panjang y Ketika tulang berhenti tumbuh pada usia dewasa awal (sekitar 18-21 tahun), lempeng epifisis menjadi garis epifisis yang terlihat pada gambar 1.

Lapisan bagian dalam tulang yang berdekatan dengan rongga meduler adalah lapisan sel tulang yang disebut endosteum (endo- "dalam"; osteo- = "tulang").  Sel-sel tulang ini menyebabkan tulang tumbuh, memperbaiki, dan merombak ulang tulang. Bagian Luar tulang ada lapisan sel lain yang tumbuh, memperbaiki dan merombak tulang. Lapisan sel ini adalah bagian lapisan ganda luar yang disebut periosteum (peri– = "sekitar" atau "sekitarnya"). Periosteum juga mengandung pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfatik yang menyehatkan tulang kompak. Tendon dan ligamen menempel pada tulang di periosteum. Periosteum menutupi seluruh permukaan luar kecuali tempat epifisis bertemu dengan tulang lain untuk membentuk sendi. Di daerah ini, epifisis ditutupi dengan tulang rawan artikular merupakan lapisan tipis tulang rawan hialin yang mengurangi gesekan dan bertindak sebagai peredam kaget.


Gambar 2. Endosteum dan periosteum

Tulang Kompak dan Tulang Spons

Tulang adalah jaringan hidup yang strukturnya dapat berubah apabila mendapat tekanan. Seperti jaringan ikat lain, tulang terdiri atas sel-sel, serabut-serabut, dan matriks. Tulang bersifat keras oleh karena matriks ekstraselularnya mengalami kalsifikasi, dan mempunyai derajat elastisitas tertentu akibat adanya serabut-serabut organik (Snell, 2012).

Dapat dibedakan dua jenis tulang, yakni tulang kompak dan tulang spongiosa. Perbedaan antara kedua jenis tulang tadi ditentukan oleh banyaknya bahan padat dan jumlah serta ukuran ruangan yang ada di dalamnya. Semua tulang memiliki kulit luar dan lapisan substansia spongiosa di sebelah dalam, kecuali apabila masa substansia spongiosa diubah menjadi cavitas medullaris (rongga sumsum) (Moore dan Agur, 2002).

Gambar 3.  (a) Struktru Tulang kompak dan (b) Penampakan tulang kompak di bawah mikrograf

Gambar 4. Struktur Tulang Spons


Last modified: Friday, 9 April 2021, 4:49 AM