TUGAS 7. KOMPENSASI DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TUJUAN

MODUL 7 KOMPENSASI DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TUJUAN: 

Setelah mengikuti praktek mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menyusun job evaluation sebagai dasar pemberian imbalan yang adil secara internal serta mampu membina hubungan industri dalam sebuah perusahaan. ALAT DAN BAHAN: Alat & Bahan yang digunakan adalah hardware berupa laptop/ mobile phone/ tablet dan koneksi internet yang akan digunakan untuk observasi secara daring. DASAR TEORI: Hubungan Industrial Hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang tersangkut atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan atas keberhasilan perusahaan dan berhubungan langsung sehari-hari adalah pengusaha atau manajemen dan pekerja. Disamping itu masyarakat juga mempunyai kepentingan, baik sebagai pemasok faktor produksi yaitu barang dan jasa kebutuhan perusahaan, maupun sebagai masyarakat konsumen atau pengguna hasil-hasil perusahaan tersebut. Pemerintah juga mempunyai kepentingan langsung dan tidak langsung atas pertumbuhan perusahaan, antara lain sebagai sumber penerimaan pajak. Jadi hubungan industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan tersebut. Dalam pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja atau Management-Employees Relationship. Kompensasi (Performance Appraisal) Perencanaan sistem imbalan sangat penting dalam sebuah organisasi. Menurut Gomez et, al (1995) An effective compensation planning enables the firm to echieve in strategic objective and suited to the firm’s uniqueness as well as to its environment (Perencanaan imbalan yang tepat akan mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan strategis keunikan perusahaan yang sama baiknya dengan lingkungan perusahaan lain). Bernardin dan Newman (1998) memperkenalkan model imbalan (a pay model) yang terdiri dari 3 komponen dasar yaitu: 1. The strategic policies that form the foundation of the compensation system (bentuk kebijaksanaan sebagai dasar sistem imbalan) 2. The techniques that make up much of the mechanics or technology of compensation management (tehnik manajemen imbalan), and 3. The compensation objectives (tujuan imbalan). Berdasarkan pay model tersebut, terdapat empat faktor yang harus dijadikan dasar dalam mempertimbangkan kebijaksanaan imbalan/kompensasi, yaitu internal consistency (konsitensi internal), external compentitiveness (persaingan/kompetisi eksternal), employee contributions (kontribusi karyawan), dan administration (administrasi).