TUGAS 8. PENDAHULUAN PERILAKU ORGANISASI, KARAKTERISTIK BIOGRAFIS DAN KEMAMPUAN

MODUL 8 PENDAHULUAN PERILAKU ORGANISASI, KARAKTERISTIK BIOGRAFIS DAN KEMAMPUAN

 

TUJUAN:

Setelah mengikuti praktek mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang:

1.      Dasar-dasar Ilmu Perilaku Organisasi (PO) sebagai penunjang kegiatan pengelolaan MSDM perusahaan

2.      Pengaruh Karakteristik Biografis pada perilaku

3.      Pengaruh Kemampuan pada perilaku

 

ALAT DAN BAHAN:

Alat & Bahan yang digunakan adalah hardware berupa laptop/ mobile phone/ tablet dan koneksi internet yang akan digunakan untuk observasi secara daring.

 

DASAR TEORI:

Pengertian Dasar Perilaku Individu

Perilaku adalah respon individu terhadap stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai tujuan baik disadari ataupun tidak. Individu berasal dari kata individiuum, yang artinya tak terbagi. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri disebut proses individualitas atau aktualisasi diri. Individu dibebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, maka muncul struktur masyarakat yang akan menentukan kemantapan masyarakat. Konflik mungkin terjadi karena pola tingkah laku spesifik dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat disekitarnya. Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu dengan lingkungannya. Dilihat dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.

 

Konsep Diri Individu

Diri adalah inti dari keberadaan seseorang dengan sadar. Kewaspadaan diri diartikan sebagai konsep diri seseorang. Sosiolog Victor Gecas mendefinisikan konsep diri (self concept) sebagai “konsep yang dimiliki oleh individu atas dirinya sendiri sebagai suatu mahluk fisik, sosial, dan spiritual atau moral. Dengan kata lain, suatu konsep diri tidak akan mungkin ada tanpa kapasitas untuk berpikir. Menurut pendapat George Herbert Mead, diri manusia berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Tahap-tahap pengembangan diri (self) manusia, yaitu:

1.      Tahap Persiapan (Prepatory Stage), tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.

2.      Tahap meniru (Play Stage), pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri, siapa nama orang tuanya, kakaknya, dsb. Dengan kata lain, sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap nilai dan norma

3.      Tahap Siap Bertindak (Game Stage), peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah

4.      Tahap Penerimaan Norma Kolektif  (Generalized Stage), pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat secara luas.