Di Desa Gantimulyo, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, berdiri tugu yang dinamakan Tugu Mardirahayu. Tugu Mardirahayu dibangun untuk mengenang peristiwa pertempuran saat Agresi Militer Belanda II di Lampung. Tugu Mardirahayu menjadi saksi perjuangan rakyat Lampung dalam mempertahankan kemerdekaan. Saat terjadi Agresi Militer Belanda II pada 19 desember 1948, Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke Indonesia tak terkecuali di Lampung. Lampung saat itu masih bagian dari Karesidenan Provinsi Sumatera. Pada 1 Oktober 1949 dini hari Pos Angkatan Laut Indonesia (ALRI) di Kalianda mendorong mundur sebuah kapal perang Belanda menuju Telukbetung.
Pada tahun 1949 telah terjadi pertempuran di daerah Lampung pada umumnya dan daerah 37 Gantimulyo pada khususnya yakni pertempuran mempertahankan kemerdekaan dari pihak penjajah Belanda. Bentuk bangunan Tugu Mardi Rahayu sendiri pada bagian bawahnya yaitu yang menopang patung pahlawan berbentuk persegi empat yang tingginya tiga meter. Kemudian di bagian atasnya terdapat dua patung pahlawan yang lengkap dengan senjata perangnya yang saling bertolak belakang. Monumen Mardi Rahayu juga dikelilingi oleh pagar besi yang berujung runcing dengan tinggi satu meter dengan luas wilayah 10 M2 yang dijadikan tempat berdirinya bangunan monumen. Di bagian depan tugu yang menopang patung terdapat tulisan surat pemerintah yang dikirimkan kepada Cokro dan di bawahnya terdapat tulisan tahun pembuatan dan tanda tangan peresmian Monumen Mardi Rahayu.
Tugu Mardi Rahayu terletak Gantimulyo yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Pekalongan,Kabupaten Lampung Timur. Dahulu desa tersebut bernama Gantiwarno. Karena pemekaran wilayah, Gantiwarno bagian menjadi dua, salah satunya adalah Desa Gantimulyo. Letak geografis desa Gantimulyo berada di sebelah utara berbatasan dengan Desa Wonosari, Kecamatan Pekalongan, sebelah timurBertemu dengan desa Gedung Dalam Baru, Kecamatan Pekalongan, sebelah selatan berbatasan dengan desa Gantiwarno, Kecamatan Pekalongan dan sebelah Barat Bertepatan dengan desa Gantiwarno, Kecamatan Pekalongan.
Sumber dari https://lampung.suara.com/read/2021/08/17/093240/tugu-mardirahayu-lampung-timur-saksi-perjuangan-rakyat-lampung-melawan-belanda?page=al