Pendekatan relatif cenderung bersifat konstruktivis. Ini berarti bahwa interpretasi sejarah dipengaruhi oleh kerangka nilai, perspektif budaya, dan konteks sosial sejarawan yang menyusun narasi tersebut. Menurut pandangan ini, kebenaran sejarah tidak bersifat tetap dan dapat berubah seiring waktu sejalan dengan evolusi pandangan dan interpretasi. Sedangkan Pendekatan absolut mencoba untuk mencapai objektivitas sejarah, meskipun pemahaman penuh dan sempurna mungkin tidak selalu dapat dicapai. Ini menekankan pentingnya berusaha mencari fakta dan bukti objektif tanpa terlalu banyak membiarkan subjektivitas dan interpretasi memengaruhi hasilnya. Pandangan kita terhadap apakah kebenaran sejarah bersifat absolut atau relatif dapat memengaruhi cara kita memahami dan menafsirkan sejarah. Jika kita cenderung melihat kebenaran sejarah sebagai relatif, kita akan lebih memperhatikan peran interpretasi, subjektivitas, dan kompleksitas dalam menyusun narasi sejarah. Sebaliknya, jika kita cenderung melihat kebenaran sejarah sebagai absolut, kita mungkin lebih menekankan pada pencarian objektivitas dan pemahaman fakta yang dapat diandalkan. Seiring dengan itu, persepsi kita terhadap identitas, kekuasaan, dan narasi nasional juga dapat dipengaruhi oleh kerangka pandang mengenai kebenaran sejarah.