1. Budaya dan ideologi pengarang sejarah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap narasi dan interpretasi sejarah yang dihasilkan. Sejarah tidak pernah bersifat netral; pengarang selalu membawa perspektif, nilai-nilai, dan pengalaman mereka sendiri ke dalam proses penulisan sejarah. Contohnya jika seorang pengarang sejarah berasal dari sebuah budaya yang telah mengalami penindasan dari kekuatan asing di masa lalu, interpretasi sejarahnya mungkin cenderung menyoroti penderitaan dan konsekuensi negatif dari penjajahan tersebut. Narasi sejarahnya bisa menekankan pada penderitaan masyarakat lokal, perlawanan terhadap penjajah, dan dampak negatif yang bertahan hingga saat ini. Sebaliknya, jika seorang pengarang sejarah berasal dari budaya yang pada masa lalu memiliki kekuatan imperialis atau penjajahan, interpretasi sejarahnya mungkin cenderung membenarkan atau meredam dampak negatif dari kekuasaan tersebut. Narasi sejarahnya bisa lebih condong pada pencapaian keagungan imperialis, penekanan pada pembangunan infrastruktur, atau pandangan positif tentang kekuasaan tersebut. Bahkan ideologi politik seseorang juga dapat memengaruhi cara mereka menafsirkan dan menceritakan sejarah. Seorang sejarawan yang memiliki kecenderungan politik tertentu mungkin akan memilih fakta-fakta yang mendukung pandangan politiknya sambil mengabaikan atau mengurangi relevansi fakta-fakta lain yang bertentangan dengan pandangannya. Ketika budaya, nilai-nilai, atau ideologi seseorang menjadi bagian dari narasi sejarah, itu dapat mempengaruhi cara orang melihat, memahami, dan menceritakan cerita tentang masa lalu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mempertimbangkan perspektif yang berbeda dan sumber yang beragam saat mempelajari sejarah, untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh tentang peristiwa yang terjadi.
2. Seleksi dan interpretasi sumber-sumber sejarah dapat memiliki dampak besar dalam membentuk narasi sejarah yang berbeda karena sumber-sumber tersebut seringkali memiliki kecenderungan untuk merefleksikan sudut pandang, bias, atau kepentingan dari penulis atau pembuat sumber tersebut. Misalnya Sejarah Revolusi Amerika Serikat dapat dilihat dari perspektif berbeda tergantung pada sumber yang digunakan. Jika Anda kita menggunakan tulisan-tulisan tokoh-tokoh revolusioner seperti Jefferson atau Adams, kita mungkin akan mendapatkan narasi yang menggambarkan perjuangan yang penuh semangat untuk kebebasan dari penindasan Inggris.