Dalam kasus ini, jika auditor ingin menguji asersi manajemen tentang "Keterjadian" transaksi penjualan yang dicatat untuk pengiriman kepada pelanggan non-fiktif, beberapa bukti audit yang mungkin dilakukan untuk menilai keterjadian transaksi tersebut meliputi:
-
Konfirmasi Langsung dengan Pelanggan
- Auditor dapat mengkonfirmasi transaksi penjualan tersebut langsung kepada pelanggan yang terkait. Ini dapat dilakukan dengan mengirimkan surat atau melakukan kontak langsung untuk memverifikasi apakah mereka menerima barang atau layanan sesuai dengan transaksi yang dicatat.
-
Pemeriksaan Fisik Barang atau Layanan
- Jika memungkinkan, auditor dapat memeriksa secara fisik barang atau layanan yang dikirim kepada pelanggan. Ini dapat dilakukan dengan membandingkan catatan pengiriman, faktur, atau dokumen pendukung lainnya dengan barang yang benar-benar dikirim.
-
Analisis Dokumen Penjualan
- Auditor dapat menganalisis dokumen penjualan, seperti kontrak, pesanan penjualan, faktur, dan catatan pengiriman untuk mencocokkan informasi yang terdapat di dalamnya dengan bukti-bukti fisik lainnya yang dapat ditemukan. Perbedaan atau inkonsistensi antara dokumen ini dapat menjadi indikasi adanya transaksi yang tidak sesuai.
Dengan melakukan kombinasi dari beberapa bukti audit di atas, auditor dapat memperoleh kejelasan dan keyakinan lebih lanjut terkait keterjadian transaksi penjualan tersebut. Kombinasi dari bukti-bukti ini akan membantu auditor dalam menilai apakah transaksi yang dicatat benar-benar terjadi ataukah ada kejanggalan yang memerlukan perhatian lebih lanjut.