Saya setuju bahwa mikoremediasi maupun fitoremediasi untuk mengatasi pencemaran logam berat karena:
- Pada mikoremediasi, berarti menggunakan cendawan untuk menghilangkan senyawa yang toksik dari air, lumpur dan tanah sehingga lingkungan kembali menjadi bersih dan alamiah. Secara umum, kemampuan toleransi yang ditunjukkan oleh cendawan terjadi melalui dua mekanisme, yaitu pemisahan secara ekstraselular melalui khelasi dan pengikatan dinding sel, serta pemisahan intraselular fisik logam melalui pengikatan ke protein atau ligan lainnya untuk mencegah kerusakan target selular yang sensitif terhadap logam tersebut. Mekanisme ekstraselular berupaya menghindarkan sel dari masuknya logam, sedangkan sistem atau mekanisme intraselular bertujuan untuk mengurangi beban logam dalam sitosol (Anahid et al. 2011).
- Pada fitoremediasi, salah satu agen biologi yang memiliki potensi sebagai fitoremediator adalah tumbuhan air. Pada umumnya tumbuhan air mampu mengakumulasi logam berat maupun zat organik dengan cara menyimpan pada bagian organ tertentu pada tanaman, misalnya Ipomea sp, Eclipta sp, Marsilea sp (Gupta et al., 2008). Logam berat yang mampu diserap oleh tumbuhan air antara lain: Pb (Timbal), Cd (cadmium), Cr (Kromium), Hg (Merkuri), dan Zn (seng), sedangkan zat organik yang mampu diakumulasi adalah protein, karbohidat, lipid, dan lain-lain. Semua spesies tanaman air dapat melakukan penyerapan logam berat dan zat organic melalui akar yang dapat digunakan sebagai indikator pencemaran pada perairan (Popova et al., 2009)
Bersumber dari jurnal : Nursagita, Y. S., & Titah, H. S. (2021). Kajian Fitoremediasi untuk Menurunkan Konsentrasi Logam Berat di Wilayah Pesisir Menggunakan Tumbuhan Mangrove (Studi Kasus: Pencemaran Merkuri di Teluk Jakarta). Jurnal Teknik ITS, 10(1), G22-G28.
Tanaman yang dapat menjadi agen fitoremediator selain eceng gondok dan semanggi air yaitu tanaman mangrove. Mekanisme yang berperan dalam fitoremediasi oleh mangrove pada pencemar logam berat yaitu rhizofiltrasi pada akar, lalu fitoekstraksi dan fitoakumulasi pada bagian tubuh, dan fitovolatisasi pada bagian daun. Tanaman mangrove menjadi alternatif fitoremediator untuk menurunkan pencemaran logam berat Hg di Teluk Jakarta, tepatnya di pesisir Muara Angke.