Salah satu tantangan dalam proses pengembangan manajemen sumber daya manusia adalah teknologi, salah satunya permasalahan teknologi adalah keberadaan IA yang akan menggantikan peran manusia sebagai pekerja. bagaimana menurut saudara?
DISKUSI LANJUTAN MATERI KE 3
Menurut saya perusahaan dan organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahaan yang cepat, dengan mengembangkan keterampilan karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi antara manusia dan mesin. Kita juga perlu bijaksana dalam memanfaatkan teknologi ini. Dengan mempersiapkan diri dengan baik, kita dapat memastikan bahwa Al menjadi alat yang bermanfaat bagi manusia, bukan sebaliknya
agar kita tidak tergantikan oleh AI kita itu perlu meningkatkan skill komunikasi, strategi, dan kerja tim. Manajemen teknologi pun sedang mempelajari teknologi-teknologi baru yang akan terus berkembang pesat ini. Selain itu, kita juga perlu belajar keterampilan yang baru karena itu sangat dibutuhkan oleh pekerjaan di masa depan. Dengan begitu, kita juga tetap punya kesempatan memiliki posisi di dunia kerja modern dan siap menghadapi era digital yang semakin modern ini.
Menurut saya, meskipun kecerdasan buatan (AI) berpotensi mengambil alih sebagian besar pekerjaan manusia, hal ini tidak sepenuhnya berarti hilangnya peran manusia di dunia kerja. AI memang dapat meningkatkan efisiensi dan otomatisasi, terutama dalam pekerjaan yang bersifat rutin dan teknis, tetapi manusia tetap memiliki keunggulan dalam hal kreativitas, empati, dan pengambilan keputusan yang kompleks.
Menurut saya AI tidak sepenuhnya menggantikan peran manusia sebagai pekerja dalam SDM namun AI hanya berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi.
Menurut saya AI memang menghadirkan tantangan baru bagi manajemen SDM, namun juga membuka peluang besar untuk pengembangan dan pertumbuhan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan kinerja dan daya saing, serta mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi masa depan yang semakin kompleks.
Menurut saya, keberadaan IA yang menngantikan peran manusia dalam pekerjaan memang menjadi tantangan,namun juga membuka peluang baru. IA dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas,tetapi akan ada pergeseran dalam jenis pekerjaan yang ada. Pekerja perlu mengembangkan keterampilan baru untuk beradaptasi. Sementara IA dapat mengambil alih tugas rutin, kolaborasi anatra manusia dan teknologi bisa menghasilkan hasil yang lebih baik. Kunci suksesnya adalah penyesuaian dan pembelajaran keberlanjutan.
menurut saya keberadaan IA memang menimbulkan ancaman bagi beberapa jenis pekerjaan namun keberadaan IA juga menciptakan peluang baru dalam bidang yang memerlukan kreativitas, pemecahan masalah, dan ketrampilan interpersonal, jadi kita harus beradaptasi pada pengembangan ketrampilan untuk mempersiapkan tenaga kerja dan memghadapi perubahan.
Dengan adanya IA itu menjadi tantangan bagi perusahan atau manusia tpi dengan adanya tantangan tersebut manusia/pekerja lebih mendorong untuk meningkatkan keterampilan/beradaptasi dg keterampilan baru.
Menurut saya, keberadaan kecerdasan buatan (AI) memang menjadi tantangan dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia. Meskipun AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas tertentu, sehingga meningkatkan efisiensi, dapat menimbulkan kekhawatiran akan penggantian peran manusia. Namun, teknologi seharusnya dilihat hanya sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan karyawan, bukan menggantikan peran manusia.
menurut saya untuk menghadapi tantangan tersebut, diharuskan untuk setiap individu mempelajari dan juga beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang terjadi, kekurangan yang ada pada teknologi tersebut bisa dimanfaatkan, individu dapat menggunakan kekurangan yang ada sehinga bisa secara bersamaan digunakan atau berkolaborasi dengan teknologi tersebut. dengan meningkatkan skill yang tidak dimiliki teknologi juga bisa menjadi kelebihan sehingga tidak semua dapat tergantikan oleh teknologi.
Menurut saya Keberadaan kecerdasan buatan lA yang semakin berkembang memang memunculkan kekhawatiran bahwa beberapa pekerjaan manusia bisa digantikan oleh teknologi.Namun, menurut saya, meskipun AI dapat mengotomatisasi banyak tugas, ia tidak sepenuhnya menggantikan peran manusia, terutama dalam hal pekerjaan.Oleh karena itu, tantangan utama adalah bagaimana menyiapkan tenaga kerja untuk beradaptasi dengan perubahan ini melalui pelatihan ulang dan pengembangan keterampilan baru.
Menurut saya, keberadaan AI dalam manajemen SDM memang jadi tantangan besar. Di satu sisi, AI bisa meningkatkan efisiensi dengan otomatisasi tugas, tapi di sisi lain, ada kekhawatiran akan hilangnya lapangan kerja. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan harus fokus pada pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan agar mereka bisa beradaptasi. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan aspek etika, seperti privasi data, agar teknologi dan manusia bisa bekerja sama dengan baik. Keseimbangan ini penting agar lingkungan kerja tetap produktif dan berkelanjutan.
Menurut saya Keberadaan AI sebagai tantangan dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia adalah realitas yang harus dihadapi dengan pendekatan yang proaktif. Alih-alih melihat AI sebagai ancaman, perusahaan dan karyawan harus menganggapnya sebagai peluang untuk berinovasi dan meningkatkan produktivitas. Namun, untuk memanfaatkan teknologi ini secara optimal, organisasi harus berinvestasi dalam pengembangan keterampilan baru, mendorong kolaborasi antara manusia dan teknologi, serta memastikan bahwa adopsi teknologi dilakukan dengan mempertimbangkan aspek etika dan dampak sosial. Dengan demikian, AI dapat menjadi mitra yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan manusia di dalam perusahaan.
Menurut saya memang benar keberadaan AI menjadi masalah bisa menggantikan peran manusia sebagai pekerja, Namun tidak sepenuhnya AI mengantikan manusia. AI sendiri yang membantu meringankan dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan lebih cepat dan akurat. Pada dasarnya setiap keputusan Strategi tetap berada di tangan manusia bukan AI.
Menurut saya,Bila sistem SDM terisolasi, perolehan dan penafsiran data menjadi proses yang rumit . Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan data dan pelaporan yang buruk, yang berarti Anda tidak memperoleh gambaran menyeluruh tentang apa yang terjadi di organisasi Anda. Akibatnya, Anda tidak dapat membuat penilaian yang paling tepat dengan cara yang cepat dan tangkas.
Menurut saya kehadiran AI tentu saja membawa perubahan besar dalam dunia kerja, namun hal ini tidak berarti akhir dari peran manusia. Dengan persiapan yang matang dan fokus pada pengembangan diri, kita dapat memanfaatkan AI sebagai peluang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Namun suatu perusahaan juga harus membekali karyawannya dengan keterampilan yang relevan dengan AI, seperti: memahami teknologi AI dan cara kerjanya, mampu memproses data untuk membuat keputusan yang lebih baik, dan mengembangkan ide-ide baru dan kreatif.
menurut saya perkembangan teknologi termasuk IA memang menjadi tantangan dalam manajeman sumber daya manusia. di satu sisi IA dapat meningkatkan efesiensi dan produktivitas dengan mengotomatiskan tugas tugas rutin. namun, di sisi lain ada kekhawatiran bahwa IA akan menggantikan peran manusia dalam berbagai pekerjaan.
Menurut saya,Salah satu tantangan dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia adalah adopsi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, ada kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan peran manusia dalam beberapa pekerjaan.Hal ini dapat menyebabkan pengurangan kesempatan kerja, terutama di sektor-sektor yang rutin dan dapat diotomatisasi. Di sisi lain, teknologi juga menciptakan peluang baru, memerlukan keterampilan yang berbeda, dan mendorong pengembangan kompetensi pekerja. Oleh karena itu, penting bagi manajemen sumber daya manusia untuk beradaptasi dengan perubahan ini melalui pelatihan dan pengembangan karyawan, agar mereka tetap relevan di pasar kerja yang semakin terdigitalisasi.
Menurut saya,meskipun lA dapat mengambil alih tugas manusia,namun manusia tetap dubutuhkan untuk peran yang melibatkan kreativvitas,empati,dan pengambilan keputusan strategis.IA sebaiknya di pandang sebagai alat untuk meningkatkan efesiensi kerja bukan sebagai ancaman yang akan menggantikan manusia sepenuhnya.
Menurut saya perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), memang membawa tantangan signifikan dalam manajemen sumber daya manusia. Salah satu isu utama adalah potensi AI untuk menggantikan beberapa peran manusia, terutama yang bersifat rutin dan berbasis data. Manajemen sumber daya manusia perlu beradaptasi dengan perubahan ini, seperti mengembangkan keterampilan baru bagi karyawan dan menciptakan strategi untuk kolaborasi antara manusia dan teknologi. Pendekatan yang seimbang akan membantu organisasi memanfaatkan keuntungan AI tanpa mengorbankan tenaga kerja manusia.
menurut saya Tantangan teknologi, khususnya AI, dalam manajemen SDM adalah risiko penggantian pekerjaan manusia dalam tugas rutin dan administratif. Namun, AI juga meningkatkan efisiensi dan membuka peluang pekerjaan baru di bidang teknologi. Solusi utamanya adalah pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling) untuk membantu pekerja beradaptasi. Manajer SDM perlu menjaga keseimbangan antara teknologi dan kemanusiaan, memastikan AI digunakan untuk mendukung produktivitas manusia tanpa menghilangkan peran penting manusia dalam pengambilan keputusan strategis.
AI itu tidak dapat menggantikan peran manusia sepenuhnya, karena masih ada beberapa hal yang tidak dimiliki oleh AI dibandingkan manusia, seperti kurangnya kreativitas dan tidak dapat menangani situasi yang sepenuhnya tidak terduga dan lain sebagainya.
AI itu hanya membantu dan mempermudah dalam proses pekerjaan
AI itu hanya membantu dan mempermudah dalam proses pekerjaan
Menurut saya, Keberadaan kecerdasan buatan (IA) memang membawa tantangan dan peluang dalam manajemen sumber daya manusia (SDM). Di satu sisi juga IA dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan mengotomatiskan tugas-tugas rutin, seperti pemrosesan data, rekrutmen, dan analisis kinerja. Ini memungkinkan tim SDM untuk fokus pada aspek strategis yang lebih penting, seperti pengembangan karyawan dan budaya organisasi.
Namun, di sisi lain ada kekhawatiran bahwa IA dapat menggantikan peran manusia dalam beberapa pekerjaan, terutama yang bersifat repetitif dan berbasis data. Ini bisa menimbulkan masalah seperti pengangguran dan ketidakpuasan di kalangan pekerja yang merasa terancam oleh teknologi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengadopsi pendekatan yang seimbang. Mereka perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, sambil tetap menjaga dan mengembangkan keterampilan manusia. Pendidikan dan pelatihan ulang menjadi kunci untuk memastikan bahwa karyawan dapat beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh IA. Dalam jangka panjang, kolaborasi antara manusia dan mesin dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inovatif dan produktif, di mana masing-masing dapat berkontribusi dengan cara yang unik.
Namun, di sisi lain ada kekhawatiran bahwa IA dapat menggantikan peran manusia dalam beberapa pekerjaan, terutama yang bersifat repetitif dan berbasis data. Ini bisa menimbulkan masalah seperti pengangguran dan ketidakpuasan di kalangan pekerja yang merasa terancam oleh teknologi. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengadopsi pendekatan yang seimbang. Mereka perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, sambil tetap menjaga dan mengembangkan keterampilan manusia. Pendidikan dan pelatihan ulang menjadi kunci untuk memastikan bahwa karyawan dapat beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh IA. Dalam jangka panjang, kolaborasi antara manusia dan mesin dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inovatif dan produktif, di mana masing-masing dapat berkontribusi dengan cara yang unik.
Menurut saya keberadaan AI dalam manajemen sumber daya manusia memang menimbulkan tantangan signifikan. Di satu sisi, AI dapat meningkatkan efisiensi dan pengambilan keputusan, tetapi di sisi lain, ada kekhawatiran tentang penggantian pekerjaan manusia. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada pelatihan ulang karyawan dan pengembangan keterampilan baru agar mereka tetap relevan dan dapat berkontribusi dalam era teknologi ini. Juga, aspek etika dalam penerapan AI harus dipertimbangkan untuk memastikan keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai manusia.
Saya setuju bahwa keberadaan teknologi, khususnya kecerdasan buatan(IA), memang menjadi tantangan besar dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia . Teknologi ini berpotensi mengantikan beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, terutama pekerjaan yang bersifat rutin atau repetitif. Namun, ada beberapa sisi yang perlu dipertimbangkan. Di satu sisi, IA bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas , misalnya dengan otomatisasi tugas administratif, analis data yang lebih cepat , atau bahkan dalam pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat. Namun, disisi lain ada dampak sosial dan ekonomi, seperti potensi kehilangan pekerjaan bagi individu yang pekerjaan nya dapat digantikan oleh IA . Oleh karena itu, penting bagi organisasi dan pemerintah untuk memikirkan strategi untuk mengelola transisi ini. Pendidikan dan pelatihan ulang menjadi hal penting agar pekerja dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja yang berubah.
Menurut saya ada dampak positif dan negatif nya nah jika kita lihat dari segi positif nya adalah kita dapat melakukan hal dengan mudah contoh saat saya ingin buat konten tugas dengan syarat harus menampak kan wajah maka sekarang kita tidak perlu menghafal teks dengan begitu banyak kita hanya perlu menggunakan IA nah namun dampak negatif nya adalah di berbagai negara sudah menggunakan robot untuk bekerja kita akan kehilangan pekerjaan yg sudah dikuasai oleh robot namun tetapi meski robot lebih canggih namun manusia lebih punya perasaan dalam melakukan hal apa pun.
solusinya adalah kita tetap harus mengikuti zaman jangan sampai tertinggal pergunakan ia dengan baik.
solusinya adalah kita tetap harus mengikuti zaman jangan sampai tertinggal pergunakan ia dengan baik.
Semakin berkembangnya teknologi dan keberadaan IA ada nilai positif dan negatifnya. Nilai positifnya yaitu banyak pekerjaan manusia yang dibantu oleh teknologi tetapi untuk pengembangan manajemen sumber daya manusia juga ada beberapa teknologi yang tidak bisa tergantikan , salah satu contonya yaitu dunia perbengkelan dan menganalisis kerusakan mesin tesebut.
Menurut pendapat saya tengang keberadaan AI, AI dapat menggantikan pekerjaan manusia dalam tugas tugas yang berulang dan beresiko tinggi. akan tetapi penggantian pekerjaan oleh Al dapat berdampak negatif pada tingkat pengangguran dan menyebabkan perubahan dalam pasar tenaga kerja.
dan supaya kita tidak akan tergantikan oleh Al kita perlu meningkatkan skil komunikasi, strategi, kita juga perlu belajar ketrampilan yang baru karena menurut saya itu akan sangat dibutuhkan di oleh perkjaan di masa yang akan datang (masa depan kita)
dan supaya kita tidak akan tergantikan oleh Al kita perlu meningkatkan skil komunikasi, strategi, kita juga perlu belajar ketrampilan yang baru karena menurut saya itu akan sangat dibutuhkan di oleh perkjaan di masa yang akan datang (masa depan kita)
Menurut pendapat Nazwa Ramazanna setuju bahwa keberadaan AI dalam manajemen sumber daya manusia dapat menjadi tantangan signifikan. Di satu sisi, AI dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses rekrutmen dan analisis data karyawan. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran tentang hilangnya peran manusia dalam keputusan yang bersifat emosional dan strategis. Penting untuk menemukan keseimbangan antara memanfaatkan teknologi dan menjaga sentuhan manusia dalam manajemen.
Menurut saya, kehadiran AI (kecerdasan buatan) memberikan tantangan besar bagi pengelolaan sumber daya manusia, terutama karena dikhawatirkan akan menggantikan peran manusia di banyak lapangan kerja.
Namun pandangan ini tidak sepenuhnya hitam putih.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
Di sisi lain, memang benar bahwa AI dan otomatisasi dapat menggantikan tugas-tugas rutin dan manual
Misalnya, tugas manufaktur, administrasi, atau layanan pelanggan yang berulang dapat digantikan oleh mesin atau sistem AI
Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai menyusutnya angkatan kerja dan apa yang akan terjadi pada pekerja yang kehilangan pekerjaan
Mengelola transisi ini dengan cara yang membuat karyawan merasa aman merupakan tantangan besar bagi perusahaan
Di sisi lain, saya yakin AI tidak akan sepenuhnya menggantikan manusia, namun akan berfungsi sebagai alat untuk mendukung dan melengkapi pekerjaan manusia
Banyak pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, empati, dan pemikiran kritis, dan saat ini AI belum mampu menjalankan fungsi tersebut secara maksimal
Di sini, AI dapat membantu manusia dengan mengambil alih tugas-tugas sehari-hari dan memberikan waktu kepada karyawan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tinggi
Tantangan manajemen sumber daya manusia adalah mempersiapkan karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut
Dunia usaha perlu berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan baru, terutama dalam penggunaan teknologi dan keterampilan digital
Selain itu, dukungan emosional kepada karyawan juga berperan penting agar mereka tidak melihat teknologi sebagai ancaman, namun justru sebagai peluang untuk berkembang
Oleh karena itu, saya melihat AI sebagai peluang sekaligus tantangan
Yang penting adalah seberapa baik perusahaan dan manajer SDM menghadapi perubahan ini dan memastikan bahwa teknologi dapat berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas tanpa mengabaikan peran manusia yang masih sangat penting
Namun pandangan ini tidak sepenuhnya hitam putih.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
Di sisi lain, memang benar bahwa AI dan otomatisasi dapat menggantikan tugas-tugas rutin dan manual
Misalnya, tugas manufaktur, administrasi, atau layanan pelanggan yang berulang dapat digantikan oleh mesin atau sistem AI
Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran mengenai menyusutnya angkatan kerja dan apa yang akan terjadi pada pekerja yang kehilangan pekerjaan
Mengelola transisi ini dengan cara yang membuat karyawan merasa aman merupakan tantangan besar bagi perusahaan
Di sisi lain, saya yakin AI tidak akan sepenuhnya menggantikan manusia, namun akan berfungsi sebagai alat untuk mendukung dan melengkapi pekerjaan manusia
Banyak pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, empati, dan pemikiran kritis, dan saat ini AI belum mampu menjalankan fungsi tersebut secara maksimal
Di sini, AI dapat membantu manusia dengan mengambil alih tugas-tugas sehari-hari dan memberikan waktu kepada karyawan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tinggi
Tantangan manajemen sumber daya manusia adalah mempersiapkan karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut
Dunia usaha perlu berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan baru, terutama dalam penggunaan teknologi dan keterampilan digital
Selain itu, dukungan emosional kepada karyawan juga berperan penting agar mereka tidak melihat teknologi sebagai ancaman, namun justru sebagai peluang untuk berkembang
Oleh karena itu, saya melihat AI sebagai peluang sekaligus tantangan
Yang penting adalah seberapa baik perusahaan dan manajer SDM menghadapi perubahan ini dan memastikan bahwa teknologi dapat berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas tanpa mengabaikan peran manusia yang masih sangat penting
Menurut saya, keberadaannya AI tidak sepenuhnya bisa membantu semua pekerjaan dalam dunia berbisnis, tetapi AI bisa memproses data dan menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat. Jadi, AI tidak bisa menggantikan peran manusia. Karena manusia lebih kreativitas dan inovasi. Manusia mampu berpikir secara kreatif dan menghasilkan berbagai macam macam ide baru dan cemerlang, manusia juga dapat mempertimbangkan berbagai faktor dan konteks dalam pengambilan sebuah keputusan, dan manusia juga mampu beradaptasi dengan situasi baru dan belajar dari sebuah pengalaman. Jadi keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi dan kolaborasi antara AI dan manusia seringkali menghasilkan hasil terbaik.
Tantangan teknologi, terutama keberadaan kecerdasan buatan (IA), dapat mempengaruhi peran manusia dalam pekerjaan. Meskipun IA dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, penting untuk mengintegrasikan teknologi dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Organisasi harus fokus pada pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan agar mereka dapat beradaptasi dan bekerja sama dengan teknologi baru. Pengembangan SDM yang berkelanjutan membantu individu menemukan potensi mereka dan berkontribusi secara maksimal, menciptakan sinergi antara manusia dan teknologi.
Organisasi harus fokus pada pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan agar mereka dapat beradaptasi dan bekerja sama dengan teknologi baru. Pengembangan SDM yang berkelanjutan membantu individu menemukan potensi mereka dan berkontribusi secara maksimal, menciptakan sinergi antara manusia dan teknologi.
Menurut saya agar AI tidak bisa menggantikan peran manusia sebagai pekerja perusaha perlu menginvestasikan lebih banyak pengembangan kompetensi karyawan, terutama dalam bidang yang sulit dilakukan oleh AI. contohnya Kecerdasan emosional dan sosial ini adalah Kemampuan untuk memahami, mengelola, dan merespons emosi diri sendiri dan orang lain adalah hal yang sangat sulit ditiru oleh AI. Kompetensi ini sangat penting dalam pekerjaan yang melibatkan interaksi langsung dengan manusia, seperti dalam bidang layanan pelanggan, manajemen sumber daya manusia, dan konsultasi.
Menurut saya, teknologi IA mungkin tidak sepenuhnya menggantikan peran manusia, melainkan mengubah cara kerja kita. Pekerjaan yang bersifat rutin, atau yang dapat disederhanakan melalui algoritma memang rentan digantikan oleh mesin. Tetapi, pekerjaan yang memerlukan kreativitas, empati, kemampuan interpersonal, dan kecerdasan emosional masih sulit digantikan oleh teknologi. Justru, ada peluang baru bagi SDM untuk fokus pada pengembangan keterampilan "soft skill" dan meningkatkan kemampuan untuk berkolaborasi dengan teknologi.
Nah , keberadaan IA lebih merupakan katalis untuk perubahan, dan tantangannya adalah bagaimana kita mempersiapkan diri dan organisasi untuk memanfaatkan teknologi tersebut tanpa mengabaikan peran penting manusia dalam pekerjaan.
Nah , keberadaan IA lebih merupakan katalis untuk perubahan, dan tantangannya adalah bagaimana kita mempersiapkan diri dan organisasi untuk memanfaatkan teknologi tersebut tanpa mengabaikan peran penting manusia dalam pekerjaan.
Menurut saya, dengan adanya AI akan sangat membantu pekerjaan manusia. Mungkin nantinya manusia akan kehilangan sebagian pekerjaannya. Namun apakah peran manusia sudah tidak dibutuhkan lagi? Faktanya, robot dan AI tidak dapat bekerja sendiri tanpa manusia dibaliknya. Ketika mesin uap ditemukan saat masa industri 1.0, masih banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manusia dan bukan mesin. Maka, di masa ini pula manusia bisa beradaptasi, berinovasi serta berkreasi sehingga esensi mereka tidak sepenuhnya tergantikan oleh AI
Menurut saya AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi AI akan mengubah cara kita bekerja. Pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan keterampilan sosial, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis akan tetap menjadi domain manusia. Namun, kita perlu terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru agar tetap relevan di era AI.
Menurut saya AI memang bisa menggantikan beberapa pekerjaan manusia seperti pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang, jadi jika menggunakan AI pekerjaan lebih efisien. Tapi manusia tetap punya peran penting yang tidak bisa dilakukan oleh AI contohnya dalam kreativitas, inovasi, dan pengambilan keputusan yang rumit. Jadi AI dan manusia bisa saling melengkapi untuk hasil yang lebih baik.
Menurut saya, walaupun AI sangat berguna dalam bidang pekerjaan namun AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan SDM sebagai pekerja. Karena Keberadaan AI hanya sekedar membatu tapi yang mengkoordinir tetaplah manusia.
menurut saya AI tidak sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam SDM, AI berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan yang mendesak.
dengan adanya AI memang menimbulkan tantangan dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia, akan tetapi AI sendiri hanya menggeserkan peran bukan menggantikannya ( walaupun sama saja). banyak juga keterampilan manusia yang bahkan tidak dapat digantikan oleh AI yaitu seperti empati,kreativitas, kemampuan berkomunikasi secara efektif, dan kemampuan beradaptasi dengan situasi atau keadaan yang tidak diduga. secara singkatnya peran AI bukan ancaman akan tetapi bagaimana kita yang harus bisa bertranformasi dengan tuntutan dunia yang berkembang, dan juga bagaimana manusia dan AI dapat berkolaborasi untuk menciptakan nilai yang lebih besar.