2.1 Pengertian Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa adalah penyimpangan-penyimpangan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang secara sistematis dan konsisten. Penyimpangan berbahasa secara sistematis diartikan sebagai bentuk penyimpangan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang secara terstruktur. Penyimpangan berbahasa akan terjadi mulai dari hal yang kecil sampai pada hal yang besar. Penyimpangan berbahasa secara konsisten diartikan sebagai bentuk penyimpangan berbahasa yang dilakukan secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pengguna bahasa belum memiliki pengetahuan terkait kebahasaan yang digunakannya.
Beberapa ahli memberikan pendapatnya terkait pengertian kesalahan berbahasa. Dalam bukunya yang berjudul “Common Error in Language Learning” H.V. George mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan yang tidak diinginkan (unwanted form) khususnya suatu bentuk tuturan yang tidak diinginkan oleh penyusun program dan guru pengajaran bahasa. Bentuk-bentuk tuturan yang tidak diinginkan adalah bentuk-bentuk tuturan yang menyimpang dari kaidah bahasa yang telah baku.
Pengertian kesalahan berbahasa dibahas juga oleh S. Piet Corder dalam bukunya yang berjudul Introducing Applied Linguistics. Dikemukakan oleh Corder bahwa yang dimaksud dengan kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode berbahasa. Pelanggaran ini bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga merupakan tanda kurang sempurnanya pengetahuan dan penguasaan terhadap kode. Si pembelajar bahasa belum menginternalisasikan kaidah bahasa (kedua) yang dipelajarinya. Dikatakan oleh Corder bahwa baik penutur asli maupun bukan penutur asli sama-sama mempunyai kemugkinan berbuat kesalahan berbahasa.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat dikatakan bahwa bentuk penyimpangan berbahasa dapat terjadi dalam lingkup fonem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Selain itu, kesalahan dalam berbahasa juga terjadi dalam lingkup penggunaan tanda baca dan ejaan.