Topic outline
Pendahuluan
Pada bab pertama modul ini, penulis akan menyampaikan hal-hal mendasar terkait modul. Penjelasan meliputi latar belakang penyusunan modul, capaian pembelajaran, ragam bentuk dan modul dan target pembaca, pengetahuan mendasar, dan seterusnya. Penjelasan tersebut disampaikan pada awal bab, agar pembaca atau pengguna modul digital ini dapat benar-benar memaksimalkan fitur atau fungsi pada modul ini. Dengan demikian, eksistensi dan aktualisasi modul digital ini dapat lebih terasa.
Hal-hal yang diungkapkan pada Bab ini:
- Tentang Modul Digital ini
- Capaian Pembelajaran
- Ragam Bentuk Modul dan Target Pembaca
- Pengetahuan Mendasar (Knowledge Base)
- Ikon yang Digunakan
- Aplikasi Pendukung yang Diperlukan
- Pengembang Modul Digital
Menganalisis kesalahan berbahasa bukanlah hal yang mudah. Perkembangan zaman yang begitu pesat, mau tidak mau, juga dapat memengaruhi bagaimana seseorang atau suatu komunitas berbahasa atau berkomunikasi. Mulai dari munculnya kosakata, istilah, juga kebiasaan-kebiasaan baru yang pada akhirnya menghasilkan aturan berbahasa baru. Perkembangan tersebut juga meliputi munculnya kepastian kaidah terkait keberadaan kosakata atau istilah yang tadinya belum dilingkupi oleh EYD. Selain itu, bahasa merupakan objek yang rumit dan kompleks, yang perubahannya tidak mudah untuk diamati. Oleh karena itu, melakukan analisis kesalahan berbahasa atau mengidentifikasi suatu kesa-lahan dalam berbahasa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Untuk lebih mengefektifkan penggunaan modul digital ini, pada bab pertama modul ini, penulis akan menyampaikan hal-hal mendasar terkait modul. Penjelasan meliputi latar belakang penyusunan modul, capaian pembelajaran, ragam bentuk dan modul dan target pembaca, pengetahuan mendasar, dan seterusnya. Penjelasan tersebut disampaikan pada awal bab, agar pembaca atau pengguna modul digital ini dapat benar-benar memaksimalkan fitur atau fungsi pada modul ini. Dengan demikian, eksistensi dan aktualisasi modul digital ini dapat lebih terasa. Berikut ini adalah sub-bab terperinci terkait hal-hal yang diungkapkan pada bab pertama
Topik 2: Analisis Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa adalah penyimpangan-penyimpangan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang secara sistematis dan konsisten. Penyimpangan berbahasa secara sistematis diartikan sebagai bentuk penyimpangan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang secara terstruktur. Penyimpangan berbahasa akan terjadi mulai dari hal yang kecil sampai pada hal yang besar. Penyimpangan berbahasa secara konsisten diartikan sebagai bentuk penyimpangan berbahasa yang dilakukan secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pengguna bahasa belum memiliki pengetahuan terkait kebahasaan yang digunakannya.
Hal-hal yang diungkapkan pada Bab ini:
- Pengertian Kesalahan Berbahasa
- Istilah dalam Kesalahan Berbahasa
- Perbedaan Kesalahan dan Kekeliruan Bahasa
- Penyebab Kesalahan Berbahasa
- Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi
- Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi
- Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis
- Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik
- Kesalahan Berbahasa Tataran Wacana
Kemampuan dalam menganalisis kesalahan berbahasa merupakan manifestasi atau akumulasi dari berbagai teori-teori atau ilmu bahasa yang telah dipelajari. Kemampuan ini sangat penting, terutama bagi para pendidik atau guru Bahasa Indonesia. Pendidik atau guru Bahasa Indonesia harus mampu mengidentifikasi adanya kesalalahan penggunaan bahasa dan juga mampu memberikan bentuk baik dan benar dari penggunaan bahasa yang salah atau keliru tersebut. Pada bab kedua ini, penjelasan difokuskan pada hal-hal yang mendasar, sehingga diharapkan menjadi modal yang cukup untuk mempraktikan analisis pada bab-bab berikutnya.Topik 3: Kesalahan Berbahasa Tataran Fonologi
Kesalahan berbahasa tataran fonologi termasuk dalam kesalahan yang paling sering ditemukan dan dapat dengan mudah diamati. Kesalahan berbahasa tataran ini ditemukan di berbagai komunikasi lisan.Hal-hal yang dibahas pada Bab ini:
- Kesalahan Berbahasa Subtataran Fonem
- Kesalahan Berbahasa Subtataran Diftong
- Kesalahan Berbahasa Subtataran Kluster
- Kesalahan Berbahasa Subtataran Pemenggalan Kata
Kesalahan berbahasa tataran fonologi termasuk dalam kesalahan yang paling sering ditemukan dan dapat dengan mudah diamati. Kesalahan berbahasa tataran ini ditemukan di berbagai komunikasi lisan. Sebagai pengantar, berikut ini adalah video yang membahas kesalahan berbahasa tataran fonologi.
Topik 4: Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi
Salah satu sumber kesalahan dalam pembentukan kata adalah karena salah penentuan bentuk asal. Bentuk asal adalah satuan terkecil yang menjadi asal suatu kata kompleks.
Hal-hal yang dibahas pada Bab ini:
- Salah penentuan bentuk asal
- Fonem yang luluh tidak diluluhkan
- Fonem yang tidak luluh diluluhkan
- Penyingkatan morfem
- Perubahan morfem
- Penulisan morfem yang salah
- Pengulangan yang salah
- Penulisan kata majemuk yang serangkai
- Pemajemukan berafiksasi
- Pemajemukan dengan prefik dan sufiks
- Perulangan kata majemuk
Topik 5: Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis cukup kompleks karena terdapat 12 jenis kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis.
Hal-hal yang dibahas pada Bab ini:
- Adanya pengaruh bahasa daerah
- Penggunaan preposisi yang tidak tepat
- Susunan kata yang tidak tepat
- Penggunaan unsur yang berlebihan
- Penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan
- Penjamakan yang ganda
- Penggunaan resiprokal yang salah
- Kalimat yang tidak bersubjek
- Kalimat yang tidak berpredikat
- Penggandaan subjek
- Kalimat tidak logis
- Kalimat ambigu
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis cukup kompleks karena terdapat 12 jenis kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Kesalahan tersebut adalah (1) ada-nya pengaruh bahasa daerah; (2) penggunaan preposisi yang tidak tepat; (3) susunan kata yang tidak tepat; (4) penggunaan unsur yang berlebihan; (5) penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan; (6) penjamakan yang ganda; (7) penggunaan resiprokal ya-ng salah; (8) kalimat tidak bersubjek; (9) kalimat tidak berpredikat; (10) penggandaan subjek; (11) kalimat tidak logis; dan (12) kalimat ambigu. Sebagai pengantar, berikut ini merupakan penjelasan jenis-jenis kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis secara umum. Silakan simak video berikut secara seksama!