2.2 Istilah dalam Kesalahan Berbahasa

Beberapa ahli memberikan pendapatnya terkait istilah dalam kesalahan berbahasa. Corder membagi kesalahan berbahasa menjadi tiga: (1) lapses, (2) error, dan (3) mistake. Tarigan membagi kesalahan berbahasa menjadi lima: (1) Berdasarkan tataran linguistik, (2) Berdasarkan kegiatan berbahasa, (3) Berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan, (4) Berdasarkan penyebab kesalahan, dan (5) Berdasarkan frekuensi terjadinya. Sementara itu Krasen, membagi kesalahan berbahasa menjadi empat: (1) kategori linguistik, (2) kategori strategi performasi, (3) kategori komparatif, dan (4) kategori efek komunikasi.

Corder membagi kesalahan berbahasa menjadi tiga jenis, yaitu (1) lapses, (2) error, dan (3) mistake. Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan secara lengkap atau selengkapnya. Dalam kaitannya dengan bentuk komunikasi lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the tongue” sedangkan untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan sebutanslip of the pen”. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan oleh penuturnya. Silakan saksikan video berikut ini.



Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak kekurang sempurnaan atau ketidakmampuan penutur. Hal tersebut berimpliksi terhadap penggunaa bahasa, terjadi kesalahan berbahasa akibat penutur memper-gunakan kaidah bahasa yang salah.

Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar, bukan karena kurangnya penguasaan bahasa kedua. Kesalahan terjadi pada produk tuturan yang tidak benar.  Berdasarkan kaidah tersebut, istilah lapses, error dan mistake bereferensi pada makna atau definisi yang berbeda. Sementara itu, Tarigan melakukan pembagian kesalahan berbahasa berdasarkan lingkup kesalahan.

A. Jenis Kesalahan Berbahasa Menurut Tarigan

Tarigan membagi kesalahan berbahasa menjadi lima: (1) Berdasarkan tataran linguistik, (2) Berdasarkan kegiatan berbahasa, (3) Berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan, (4) Berdasarkan penyebab kesalahan, dan (5) Berdasarkan frekuensi terjadinya. Silakan saksikan video penjelasan berikut ini.


1)             Berdasarkan Tataran Linguistik

Berdasarkan tataran linguistik, kesalahan berbahasa diklasifikasikan menjadi: kesalahan berbahasa di bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan wacana. Pada bidang fonologi, kesalahan berbahasa dapat terjadi ketika pengguna bahasa menuturkan bahasanya. pada bidang ini bunyi bahasa yang dikemukakan pengguna bahasa menjadi sesuatu yang diperhatikan. Pada bidang morfologi, kesalahan berbahasa dapat terjadi ketika pengguna bahasa menggunakan atau memilih diksi dalam kegiatan berbahasa. Pada bidang sintaksis, kesalahan berbahasa dapat terjadi ketika pengguna bahasa menyusun kalimat dalam proses menulis. Sementara itu, pada bidang semantik, kesalahan berbahasa dapat terjadi karena adanya kesalahan pemberian makna kalimat dalam proses berbahasa. Pada bidang wacana, kesalahan berbahasa terjadi pada lingkup yang lebih luas, pengguna bahasa dapat melakukan kesalahan berupa pemilihan kata penghubung antar wacana atau paragraf, penyusunan ide wacana atau paragraf kurang baik.

2)             Berdasarkan kegiatan berbahasa

Berdasarkan kegiatan berbahasa, kesalahan berbahasa diklasifikasikan menjadi: kesalahan berbahasa di bidang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan dalam berbahasa. Kesalahan berbahasa sangat memungkinkan terjadi pada keempat kegiatan berbahasa tersebut. Misalnya, kesalahan dalam menyimak, seorang pendengar dapat saja salah dengar yang akan mengakibatkan terjadinya kesalahan berbahasa. Keempat kegiatan berbahasa dapat saling terkait satu sama lain, kurangnya keterampilan menyimak dapat berimbas kurang baiknya kegiatan berbicara.

3)             Berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan

Berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan, kesalahan berbahasa diklasifikasikan menjadi: kesalahan berbahasa secara lisan dan tulisan. Kesalahan berbahasa secara lisan merupakan kesalahan berbahasa yang dilakukan saat pengguna bahasa menggunakan bahasa lisan. Tuturan menjadi hal yang harus diperhatikan. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kesalahan jenis ini diistilahkan sebagai “slip of the tongue”. Sementara itu, kesalahan berbahasa secara tertulis merupakan bentuk kesalahan yang dilakukan pengguna bahasa saat melakukan proses tulis. Jenis kesalahan ini diistilahkan sebagai “slip of the pen”.

4)             Berdasarkan penyebab kesalahan

Berdasarkan penyebab kesalahan, kesalahan berbahasa diklasifikasikan menjadi: kesalahan berbahasa karena pengajaran dan interferensi. Kesalahan berbahasa karena pengajaran jelas disebabkan karena proses kegiatan belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik. Kesalahan ini terjadi dalam proses transfer ilmu pengetahuan, terjadinya kesenjangan antara pendidik dan peserta didik dalam proses pengajaran dapat terjadi karena cara penyampaian, metode yang digunakan, dan media yang digunakan.

5)             Berdasarkan frekuensi terjadinya

Berdasarkan frekuensi terjadinya, kesalahan berbahasa diklasifikasikan menjadi: kesalahan berbahasa yang paling sering dilakukan, sedang, kurang, dan jarang. Frekuensi terjadinya kesalahan berbahasa disebabkan oleh pengetahuan kebahasaan yang dimiliki oleh pengguna bahasa. Semakin banyak pengetahuan kebahasaan yang dimiliki, semakin jarang seorang melakukan kesalahan.


B. Jenis Kesalahan Berbahasa Menurut Krashen

Selain Tarigan, pembagian kesalahan berbahasa juga diungkapkan oleh Krashen. Tidak seperti Tarigan, Krasen membagi kesalahan berbahasa menjadi empat kategori. Adapun keempat kategori kesalahan berbahasa menurut Krasen adalah sebagai berikut (1) kategori linguistik, (2) kategori strategi performasi, (3) kategori komparatif, dan (4) kategori efek komunikasi. Dalam kaitannya dengan Tarigan, kesamaan pembagian jenis kesalahan berbahasa terletak pada tataran lingusitik. Silakan saksikan video di bawah ini untuk mendapatkan penjelasan lebih komprehensif terkait jenis kesalahan berbahasa menurut Krashen.


1)             Kategori Linguistik

Berdasarkan kategori lingustik, kesalahan berbahasa dibagi menjadi empat, yakni: kesalahan tataran fonologi, kesalahan tataran morfologi dan sintaksis, kesalahan tataran semantik dan kata, dan kesalahan tataran wacana. Kesalahan-kesalahan pada tataran ini sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

2)             Kategori Strategi Performasi

Kesalahan berbahasa berdasarkan strategi performasi dibagi menjadi empat: penanggalan (omission), penambahan (addition), kesalahbentukan (misformation), dan kesalahan urutan (misordering). Penanggalan diartikan sebagai penyimpangan berbahasa yang terjadi karena pengguna bahasa menanggalkan atau menghilangkan satu unsur atau lebih yang diperlukan dalam farasa atau kalimat. Penambahan diartikan sebagai penyimpangan berbahsa yang terjadi karena pengguna bahasa menambahkan satu atau lebih unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan dalam satu frase atau kalimat. Kesalahbentukan (misfromation), penutur membentuk suatu frasa atau kalimat  yang tidak sesuai kaidah bahasa itu. Akibatnya konstruksi frasa atau kalimat menjadi salah (penyimpangan) kaidah bahasa. Kesalahan urutan, penutur mengurutkan unsur-unsur bahasa dalam suatu konstruksi frasa atau kalimat di luar kaidah bahasa itu. Akibatnya frasa atau kalimat itu menyimpang dari kaidah bahasa.

3)             Kategori Komparatif

Kesalahan berbahasa berdasarkan kategori komparatif terbagi menjadi empat, yakni: kesalahan interlingual, intralingual, kesalahan ambigu, dan kesalahan unik. Kesalahan interilngual disebut juga kesalahan interferensi, yakni: kesalahan yang bersumber (akibat) dari pengaruh bahasa pertama(B1) terhadap bahasa kedua. Kesalahan intralingual adalah kesalahan akibat perkembangan. kesalahan berbahasa bersumber dari penguasaan bahasa kedua (B2) yang belum memadai. Kesalahan ambigu adalah keslahan berbahasa yang merefleksikan kesalahan interingual dan intralingual. Kesalahan ini diakibatkan kesalahn interlingual dan intralingual. Kesalahan ambigu adalah kesalahan berbahasa yang merefleksikan kesalahan interlingual dan intralingual. Kesalahan ini diakibatkan kesalahan pada interlingual dan intralingual. Kesalahan unik adalah kesalahan bahasa yang tidak dapat dideskripsikan berdasarkan tataran kesalahan interlingual dan intralingual.

4)             Kategori Efek Komunikasi

Kesalahan berbahasa berdasarkan kategori efek komunikasi, terbagi manjadi dua, yakni: kesalahan lokal dan global. Kesalahan lokal terjadi apabila makna komunikasi masih dapat dipahami oleh mitra tutur sedangkan dalam kesalahan global, mitra tutur tidak mampu memahami apa yang disampaikan penutur.


Last modified: Tuesday, 13 December 2022, 2:15 PM