5.4 Penggunaan Unsur yang Berlebihan

Kesalahan berbahasa tataran sintaksis yang berikutnya adalah penggunaan un-sur yang berlebihan. Kesalahan berbahasa ini kebanyakan terjadi karena adanya peng-gunaan dua kata yang memiliki makna yang sama dalam satu kalimat. Untuk meng-identifikasi kesalahan subtataran ini, mahasiswa dapat fokus pada penggunaan dua kata yang berbeda namun bermakna sama pada suatu kalimat. Contoh kesalahan ini adalah “Dilarang tidak boleh membuang sampah ke dalam sungai!”. Pada contoh tersebut,  kata dengan cetak tebal memiliki makna yang sama yaitu dilarang dan tidak boleh. Pengguna bahasa seharusnya cukup memilih salah satunya saja, sehingga ka-limat menjadi “Dilarang membuang sampah ke dalam sungai!” atau menjadi “Tidak boleh membunag sampah ke dalam sungai!”.

Contoh lainnya adalah “Para ibu-ibu sedang menunggu pembagian minyak goreng”. Kata para pada kalimat tersebut memiliki makna yang sama dengan ibu-ibu, karena keduanya menunjukan jumlah lebih dari satu atau bermakna jamak. Serupa dengan contoh sebelumnya, penulisan para ibu-ibu dapat menyebabkan kesalahan berbahasa, terutama pada subtataran penggunaan unsur berlebihan. Penggunaan dua kata berbeda dengan makna yang sama justru menyebabkan kesalahan berbahasa. Silakan simak dua video ini untuk mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif.



Last modified: Tuesday, 13 December 2022, 2:29 PM