Rangkuman

Para pakar ekologi memandang vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem, yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi faktor lingkungn dari sejarah dan pada faktor-faktor itu mudah diukur dan nyata. Dengan demikian analisis vegetasi secara hati-hati dipakai sebagai alat untuk memperlihatkan informasi yang berguna tentang komponen-komponen lainnya dari suatu ekosistem.

Ada dua fase dalam kajian vegetasi ini, yaitu mendiskripsikan dan menganalisa, yang masing-masing menghasilkan berbagi konsep pendekatan yang berlainan. Metode manapun yang dipilih yang penting adalah harus disesuaikan dengan tujuan  kajian, luas atau sempitnya yang ingin diungkapkan, keahlian dalam bidang botani dari pelaksana (dalam hal ini adalah pengetahuan dalam sistimatik), dan variasi vegetasi secara alami itu sendiri.

Dalam menerapkan metode releve sebagai analisis vegetasi suatu komunitas tumbuhan, maka harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

  1. Stand harus cukup besar, sehingga seluruh spesies tumbuhan yang terdapat dalam komunitas yang diteliti dapat tercakup.
  2. Habitat harus uniform, artinya kondisi lingkungan (Site factors) secara visual serupa. Misalnya: jenis tanah, kelembaban tanah, intensitas matahari, dan lain sebagainya.
  3. Cover (penutupan) harus homogen, contohnya: tidak ada lahan yang gundul, tidak ada dominasi cover oleh sejumlah kecil spesies.

Dalam metode releve, perluasan dilakukan hingga penambahan spesies sudah konstan atau tidak ada penambahan sama sekali. Peletakan plot bersarang dilakukan di lokasi yang secara visual dinilai menjadi pusat distribusi spesies dari stand yang diteliti.

Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi dalam bentuk grafik yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Grafik itu biasanya menunjukkan pola pertambahan jumlah jenis yang relative tajam pada ukuran kuadrat kecil sampai pada suatu titik tertentu dan sesudah itu semakin mendatar seiring dengan peningkatan ukuran kuadrat. SAC dapat digunakan untuk menentukan luas kuadrat tunggal minimum yang mewakili suatu komunitas tumbuhan dari segi jenis penyusun.

Pendistribusian kuadrat releve di area kajian, diambil data sebagai berikut:

  1. Ceklist (nama-nama) spesies yang hadir;
  2. Estimasi    prosentase    coverage    (penutupan)    tiap    spesies,    kemudian dikonversi ke skala Braun-Blanquet.
  3. Kondisi khusus masing-masing releve, jika dianggap penting;
  4. Pengukuran faktor lingkungan.


Last modified: Monday, 31 August 2020, 4:39 PM