3.3 Kondisi Ketahanan Pangan di Indonesia

  1. Ketahanan pangan nasional saat ini masih lemah pada tingkat penanganannya yang cenderung sektoral, meskipun terdapat peningkatan produksi pangan (sektor hulu) yang mengarah pada swasembada pangan namun, jika tidak diimbangi dengan sektor-sektor hilir lainnya maka yang terjadi justru degradasi atau kerapuhan sistem ketahanan pangan.
  2. Ketahanan pangan akan mengarah pada sektor pertanian sebagai basisnya, dimana sektor pertanian sangat rentan terhadap pengaruh iklim, hama dan penyakit tanaman, serta kondisi eskternal lainnya yang terkadang sukar untuk dikendalikan, namun setidaknya dengan terdapatnya indikator-indikator ketahanan pangan yang telah terpetakan dengan baik maka ketahanan pangan suatu daerah setidaknya dapat direncanakan atau dipersiapkan dengan baik dan efektif.
  3. Indikator  yang menunjukkan ketahanan pangan suatu daerah yaitu, ketersediaan pangan, akses terhadap pangan, penyerapan pangan, dan kerentanan pangan harus dijadikan patokan bagi pimpinan daerah dalam memetakan program-program serta kegiatan pembangunan di daerahnya.
  4. Mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh dan berdaulat merupakan hal penting dalam rangka memenuhi hak asasi manusia disamping juga mampu mendorong tumbuhnya pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya secara lebih makro dikarenakan efek penetesan yang ditimbulkannya cukup besar. 


Ketahanan pangan merupakan agenda pembangunan yang sangat urgen untuk dikedepankan baik secara Nasional, Provinsi, Kabupaten/ Kota hingga tingkat Pemerintahan Desa sesuai dengan semangat yang dibawakan oleh PP No. 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan.

Last modified: Thursday, 30 July 2020, 10:50 AM