6.4 Syarat Pangan Fungsional

Jepang merupakan negara yang paling tegas dalam memberi batasan mengenai pangan fungsional, paling maju dalam perkembangan industrinya. Para ilmuwan Jepang menekankan pada tiga fungsi dasar pangan fungsional, yaitu:

  1. Sensory (warna dan penampilannya yang menarik dan cita rasanya yang enak),
  2. Nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
  3. Physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).

            

Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional antara lain adalah:

  1. Pencegahan dari timbulnya penyakit,
  2. Meningkatnya daya tahan tubuh,
  3. Regulasi kondisi ritme fisik tubuh,
  4. Memperlambat proses penuaan, dan
  5. Menyehatkan kembali (recovery).

            

Menurut para ilmuwan Jepang, beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu produk agar dapat dikatakan sebagai pangan fungsional adalah:

  1. Harus merupakan produk pangan (bukan berbentuk kapsul, tablet, atau bubuk) yang berasal dari bahan (ingredien) alami,
  2. Dapat dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari diet atau menu sehari-hari,
  3. Mempunyai fungsi tertentu pada saat dicerna, serta dapat memberikan peran dalam proses tubuh tertentu, seperti: memperkuat mekanisme pertahanan tubuh, mencegah penyakit tertentu, membantu mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit tertentu, menjaga kondisi fisik dan mental, serta memperlambat proses penuaan.

            

Dari konsep yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan, jelaslah bahwa pangan fungsional tidak sama dengan food supplement atau obat. Pangan fungsional dapat dikonsumsi tanpa dosis tertentu, dapat dinikmati sebagaimana makanan pada umumnya, serta lezat dan bergizi.


Last modified: Thursday, 30 July 2020, 3:11 PM