Topic outline

  • Pengembangan Kepribadian & Potensi Diri III

    selamat datang


    Assalamualaikum.

    Bagaimana kabar kalian? Selamat bergabung ya dalam mata kuliah Pengembangan Kepribadian & Potensi Diri (PKPD) III. Mata kuliah ini diperuntukkan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan bobot 1 SKS. 

    Perkenalkan saya dosen pengampu mata kuliah ini. Saya berharap kita akan dapat belajar bersama dalam 16 pertemuan ke depan dengan lebih maksimal dan menyenangkan. Jika ada kendala maupun hal-hal yang tidak atau kurang dimengerti, silakan menghubungi saya selaku dosen pengampu mata kuliah melalui email maupun kontak HP (WA). 

    Selamat belajar dan tetap semangat rekan-rekan mahasiswa !!

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb

    Pengampu Mata Kuliah

    Achmad Shabir

    Achmad Shabir, S.Pd., M.Pd.

    Kontak Dosen Pengampu:

        Email    : achmadshabir@unm.ac.id

        HP (WA) : 085299500403

    Deskripsi Mata Kuliah

    Mata kuliah ini memfasilitasi mahasiswa S1 PGSD dalam mengembangkan kepribadiaan dan potensi dirinya melalui kegiatan pengembangan karakter diri seperti outbond, pelatihan karakter pengembangan dan keagamaan melalui kegiatan pelatihan manasik haji (bagi yang beragama islam) dan pengembangan kerohanian (bagi mahasiswa non muslim). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan indoor dan outdoor sebanyak 8 kali pertemuan. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil dari pelatihan yang dilakukan melalui nilai proses dan nilai keterampilan mahasiswa.

    Tujuan PKPD III

    1. Membangun kedisiplinan
    2. Mengembangkan kemampuan menyusun proposal dan laporan PKM 7 Bidang
    3. Mengembangkan kegiatan keagamaan di sekolah
    4. Mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kerjasama

    Teknis Pelaksanaan

    Pelaksanaan PKPD 3 terdiri dari beberapa aktivitas, yaitu kegiatan indoor berupa workshop penyusunan proposal dan laporan PKM 7 Bidang, kegiatan keagamaan dan diakhiri dengan kegiatan outdoor yaitu outbond.

    Penyusunan Laporan

    Laporan disusun oleh mahasiswa yang disesuaikan dengan kegiatan dan mengikuti format yang telah ditentukan. Pengumpulan laporan paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan kegiatan

    Penilaian

    Penilaian merupakan akumulasi nilai dari setiap komponen kegiatan PKPD dan penyusunan laporan dari mahasiswa.

    Komponen Penilaian
    Penilaian dilakukan dengan cara melihat keaktifan mahasiswa baik kehadiran pada kegiatan upacara maupun dalam kegiatan workshop PKM, kegiatan keagamaan dan outbond.

    Teknis Penilaian

    Teknis penilaian PKPD menggunakan format penilaian yang disusun sesuai dengan masing-masing tahapan. Sasaran penilaian adalah proses kinerja pengamatan mahasiswa dan laporan hasil pengamatan mahasiswa.

  • Menggali Masalah dan Menentukan Bidang PKM

    Dalam setiap kegiatan manusia, selalu berjumpa dengan masalah. Mereka yang mampu menyelesaikan masalah akan menjadi pemenang kehidupan. Sebaliknya, mereka yang putus asa akan menjadi pecundang.

    Jika kalian memperhatikan, sepanjang perjalanan sejarah, orang yang sukses adalah mereka yang menyelesaikan masalah orang lain, bukan hanya menyelesaikan masalahnya sendiri.

    Mendikbudristek, Nadiem Makarim, sukses berbisnis karena menyelesaikan masalah orang lain, yakni masalah yang dialami penyedia layanan transportasi personal (ojek), dan masalah yang dialami penumpang. Gojek hadir menyelesaikan gap tersebut, membuat abang ojek dan penumpang mudah saling menemukan dan menyepakati harga yang pasti.

    Begitupun dengan pendiri amazon Joff Bezos. Ia menjadi orang terkaya dunia karena menyelesaikan masalah yang dialami penjual dan pembeli. Traveloka menyelesaikan masalah yang dialami penumpang dengan maskapai. Oyorooms menyelesaikan masalah yang dialami hotel dengan orang-orang yang ingin menginap.

    Jika anda ingin sukses mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa 2021, maka carilah solusi atas masalah orang lain, yakni masalah yang dialami masyarakat luas. Bukan hanya masalah anda pribadi.

    Penggalian Masalah

    Secara sederhana, masalah adalah kesenjangan atau gap antara apa yang seharusnya terjadi (dassollen) dengan fakta yang terjadi (dassein). Singkatnya, masalah adalah adanya perbedaan antara harapan dengan kenyataan.

    Misalnya, dunia akademik mewajibkan skripsi mahasiswa nihil dari plagiasi. Ini adalah harapan atau apa yang seharusnya terjadi. Namun faktanya, masih banyak mahasiswa yang melakukan praktik plagiasi dalam skripsinya. Adanya kesenjangan antara fakta dengan harapan disebut dengan masalah.

    Harapan dapat juga kita sebut sebagai teori. Dan realita atau fakta dapat kita sebut sebagai praktik yang terjadi. Kesenjangan antara teori dan praktik juga adalah masalah. Contohnya teori bahwa metode diskusi atau collaborative learning dapat membuat peserta didik lebih memahami materi yang disajikan. Namun pada praktiknya, masih banyak peserta didik yang terlibat dalam diskusi ternyata tidak memahami yang disajikan.

    Masalah inilah yang kemudian akan dicari akar penyebabnya. Mengapa teori tersebut tidak efektif? Jika telah diketahui penyebabnya, maka solusi atas masalah tersebut dapat dicari dan ditemukan.

    Menurut Tatang M Amirin (1990), permasalahan bisa muncul dari :

    a.     Kehidupan sehari-hari

    b.     Pembicaraan masyarakat luas yang sedang hangat

    c.     Tulisan di media massa

    d.     Hasil penelitian orang lain

    e.     Teori atau konsep dari buku-buku, jurnal

    f.      Diskusi ilmiah dan sebagainya.

    Dalam menentukan permasalahan yang layak dicarikan solusi, diperlukan pertimbangan khusus. Karena bisa jadi ada masalah yang tidak layak untuk dicarikan solusi oleh orang lain, misalnya masalah rumah tangga atau masalah hubungan cinta seseorang. 

    Bila kita turut campur untuk menyelesaikan masalah dua sejoli yang lagi bertengkar hebat, bisa jadi kita justru akan berakhir sebagai pelakor atau pebinor. Dengan kata lain menjadi beban masalah baru bagi orang lain.

    Masalah yang layak mengikuti PKM haruslah masalah memiliki arti penting bagi perkembangan ilmu dan kehidupan manusia jika diselesaikan. Secara operasional, masalah yang diangkat tersebut juga bisa diselesaikan dengan keterbatasan dana dan SDM yang tersedia.

    Masalah ancaman nuklir oleh Korea Utara, perang dagang antara USA dan China, atau perang sipil yang dialami negara-negara Timur Tengah adalah masalah yang benar-benar berdampak pada masyarakat luas.

    Namun secara operasional masalah-maslah tersebut tidak bisa diselesaikan oleh mahasiswa karena keterbatasan dana, SDM dan ketiadaan kuasa. Kecuali jika anda adalah Presiden Republik Planet Bumi. Maka masalah itu-technically speaking-mungkin bisa anda selesaikan.

    Karena anda kebetulan bukanlah Presiden Republik Planet Bumi, bukan pula ahli waris Sunda Empire yang beberapa tahun lalu viral, maka sebaiknya anda fokus pada masalah yang dialami masyarakat sekitar terdekat.

    Sebagai contoh, masalah yang dialami oleh nelayan atau petani sayur dan buah dengan konsumen. Anda bisa menciptakan solusi aplikasi untuk memotong jalur distribusi (menyalip tengkulak) yang membuat harga ikan, sayur dan buah mahal berkali-kali lipat ketika sampai di tangan konsumen.

    Atau mungkin masalah masalah seputar pembelajaran daring yang justru menurunkan minat belajar siswa, bahkan lebih sering orang tua yang menggantikan anaknya belajar. Mungkin juga masalah klasik sampah plastik. Masalah ekonomi yang dialami masyarakat sekitar sebagai dampak Pandemi Covid-19. Dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya.

    Ingatlah selalu bahwa kriteria sebuah masalah layak dicarikan solusinya dalam rangka mengikuti PKM adalah:

    1.     Berdampak atau dialami masyarakat luas (atau sebuah komunitas).

    2.     Telah lama berlangsung dan belum terselesaikan.

    3.     Dapat dilaksanakan dengan keterbatasan dana dan SDM.

    4.     Memiliki nilai kebaruan (mutakhir).


    Setelah anda menemukan masalah yang layak untuk dicarikan solusi, langkah selanjutnya adalah menentukan bidang PKM mana yang tepat atau terkait dengan masalah tersebut.

    Pada dasarnya ada 9 skema PKM dan dapat dibagi dalam 2 jenis, yakni PKM 7 Bidang yang mendapatkan pendanaan antara Rp. 5-10 juta dan PKM Karya Tulis yang mendapatkan insentif Rp. 3 juta.

    Kesembilan kategori PKM tersebut akan kita bahas pada minggu depan. Saya paham anda sudah mencapai batas kemampuan membaca. Kalau begitu regangkan tubuh anda, seduh secangkir kopi/teh kemudian rilekskan mata anda dengan menyimak video berikut:


     
      

     
     

    Bagaimana setelah video di atas. Saya berharap anda sudah menemukan ide project PKM kalian. Semoga sukses menyertai anda! Wassalam..

    • Kategori PKM

      • Pedoman Umum PKM 2021 File 15.5MB PDF document
    • Sistematika Penulisan Proposal PKM

    • Menulis Latar Belakang

    • Peninjauan Pustaka

    • Sitasi dan Plagiasi

    • Pert 8-15 Menulis Proposal

      Mulai minggu ini, manfaatkan waktu yang ada untuk menulis proposal PKM sesuai dengan kategori yang kelompok kalian pilih. Ingat ini adalah tugas kelompok, dibutuhkan team working, bukan solo working. Jika ada pertanyaan atau hambatan yang ditemui selama menulis proposal silakan tanyakan langsung kepada dosen mata kuliah PKPD III. 

      • Pert 16 Finalisasi Proposal

        Silakan unggah proposal PKM kalian di laman ini. Mohon cukup satu orang perwakilan kelompok yang mengunggah. Dalam unggahan sebut nama anggota kelompok dan NIM serta kelas masing-masing.