Tidak semua cerpen memiliki seluruh unsur intrinsik atau ekstrinsik. Sebuah cerpen bisa kuat meski hanya mengandalkan beberapa unsur. Misalnya, sebuah cerpen mungkin memiliki karakter yang mendalam (unsur intrinsik) tetapi minim konteks sosial (unsur ekstrinsik). Contoh lainnya, dalam cerpen "Siti Nurbaya," kita melihat kombinasi unsur-unsur ini, namun fokus pada tema dan karakter membuatnya tetap berimpact. Dengan demikian, meski unsur-unsur itu penting, keberhasilan cerpen tidak bergantung pada kehadiran semua unsur.